-
KPK sita uang miliaran rupiah saat operasi tangkap tangan Gubernur Riau Abdul Wahid.
-
Sembilan orang, termasuk gubernur dan pejabat dinas, dibawa ke Jakarta untuk diperiksa intensif.
-
Kasus ini diduga terkait tindak pidana suap proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi Riau.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah uang bernilai miliaran rupiah saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid, pada Senin (3/11/2025).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa barang bukti tersebut terdiri dari berbagai jenis mata uang.
"Selain mengamankan para pihak, tim juga menyita barang bukti berupa sejumlah uang dalam bentuk Rupiah, Dolar AS, dan Pound Sterling," kata Budi dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).
Meski tidak merinci nominal pastinya, Budi menyebut total nilai uang yang disita mencapai lebih dari satu miliar rupiah. "Jika dirupiahkan, nilainya lebih dari Rp1 miliar," tambahnya.
Dalam operasi tersebut, KPK awalnya mengamankan sepuluh orang di Riau. Sembilan di antaranya, termasuk Gubernur Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau Muhammad Arief Setiawan, dan Sekretaris Dinas Ferry Yunanda, langsung dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta pada Selasa pagi.
Abdul Wahid tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB dan langsung menjalani pemeriksaan intensif. Hingga Selasa malam, proses pemeriksaan masih berlangsung. KPK dijadwalkan akan mengumumkan status hukum seluruh pihak yang diamankan dalam waktu dekat.
Indikasi awal menyebutkan bahwa perkara ini terkait dengan dugaan suap dalam proyek pengadaan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
-
Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
-
Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas