- Pola serangan mirip dengan penembakan sekolah di Madison dan Nashville tahun ini.
- Ketiga pelaku diduga memiliki ideologi neo-nazi.
- Insiden ini terkait jaringan “terrorgram”, bukan sekadar pengalihan isu.
Suara.com - Kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara terus memunculkan fakta baru yang mengaitkan tindakan pelaku dengan jejak digital dan fenomena ekstremisme daring.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengonfirmasi bahwa terduga pelaku merupakan pelajar aktif dari sekolah tersebut, memperkuat dugaan bahwa serangan itu berasal dari lingkungan internal.
“Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut,” ujar Listyo usai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jumat (7/11/2025).
Konfirmasi ini mengakhiri spekulasi publik soal kemungkinan pelaku berasal dari luar sekolah. Namun, misteri lain justru muncul dari dunia maya.
Jejak Tiktok 8 Jam Sebelum Serangan
Sebuah akun X (Twitter) bernama @tilehopper alias Rizki Salminen membagikan temuan mengejutkan. Ia mengunggah postingan yang diduga berasal dari akun TikTok terduga pelaku, diunggah hanya 8 jam sebelum bom meledak di masjid sekolah.
Dalam unggahan itu, terduga pelaku memperlihatkan tangan membentuk simbol “OK” di antara dua sepatu hitam—pose yang, menurut Rizki, mirip dengan pola foto pelaku penembakan sekolah di Madison (Wisconsin) dan Nashville (Tennessee, AS).
Kedua pelaku di luar negeri itu diketahui terhubung dengan komunitas ekstremis sayap kanan, atau neo-nazi, yang sering beraktivitas di forum daring bertema “terrorgram.”
Rizki menulis, “Polanya sama seperti pelaku penembakan sekolah di Madison, Wisconsin dan Nashville, Tennessee tahun ini. Ketiganya sama-sama berideologi neo-nazi. Ini urusan “terrorgram”, bukan pengalihan isu..”
Baca Juga: SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
Respons dan Dugaan Netizen
Unggahan Rizki langsung memancing diskusi luas di X. Beberapa pengguna mempertanyakan keaslian akun TikTok tersebut, sementara lainnya menilai indikasi radikalisasi digital perlu diselidiki.
Seorang pengguna menulis, “Polisi harus check YouTube history sama Discord pelakunya,” mendesak agar penyelidikan tidak berhenti di ranah fisik.
Ada juga yang menduga pelaku hanyalah ekstremis independen tanpa jaringan kuat. “Dilihat dari senjatanya yang mainan/airsoft dan bom rakitan sendiri, dia kayaknya cuma ekstremis independen jadi nggak mengancam,” tulis akun @lea****.
Namun sebagian netizen menyoroti sisi psikologis. “Gua kok nggak yakin dia korban bully. Orang kayak gini tuh emang sengaja menjauh, nggak mau berbaur, terus nanti alasan kesepian atau dibully,” tulis @ham****.
Komentar lain menyoroti peran keluarga: “Berarti selain katanya ada kasus bullying, perlu diusut juga perilaku di rumah gimana. Kok bisa dia akses dan punya interest ke arah situ, dari ortunya nggak pantau?” tulis @ima****.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Dalami Motif Ledakan SMAN 72, Dugaan Bullying hingga Paham Ekstrem Diselidiki
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Kapolri Ungkap Kondisinya
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Kabar Duka, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
-
Lihat Rumahnya Porak-poranda Dijarah, Ahmad Sahroni Pilih Beri 'Amnesti': Kalau Balikin, Aman!
-
Sebut Kejagung Layak Tetapkan Sri Mulyani Tersangka, OC Kaligis: Masa Anak Buah yang Dikorbankan?
-
Kapolri Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Pastikan Penanganan Medis dan Pemulihan Trauma
-
Prabowo Ingin Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi, Tidak Hanya Polri
-
Tolak Komisi 10 Persen, URC Bergerak Awasi Perpres Ojol: Harus Adil, Jangan Timpang!