- Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, secara terbuka meminta maaf kepada warga Ponorogo setelah Bupati Sugiri Sancoko terjaring OTT KPK
- PDIP Jatim menegaskan sikapnya untuk menghormati proses hukum di KPK, menjunjung asas praduga tak bersalah, dan tidak akan melakukan intervensi
- Kasus ini akan dijadikan bahan evaluasi besar bagi PDIP untuk memperbaiki pembinaan kader dan menyoroti sistem pilkada berbiaya mahal yang rentan korupsi
Suara.com - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Said Abdullah, menunjukkan sikap tegas dan terbuka menyikapi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kadernya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Tanpa basa-basi, Said Abdullah secara langsung menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Ponorogo atas peristiwa tersebut.
Pernyataan ini disampaikan setelah pihaknya menerima informasi penangkapan Sugiri Sancoko pada Jumat (7/11/2025). Said menegaskan bahwa PDI Perjuangan Jawa Timur menghormati penuh kewenangan dan proses hukum yang sedang berjalan di KPK.
“Kami juga mengajak semua pihak mengedepankan asas praduga tidak bersalah, sampai yang bersangkutan dinyatakan bersalah melalui ketetapan hukum yang berkekuatan hukum tetap oleh pihak pengadilan,” kata Said Abdullah dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (9/11/2025).
Menggarisbawahi komitmen partai sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Said Abdullah memastikan tidak akan ada intervensi dalam bentuk apa pun terhadap proses hukum yang menjerat Sugiri. Ia menyebut independensi KPK harus dijunjung tinggi.
“Kami senantiasa menjunjung tinggi sikap integritas, dengan demikian tidak akan mempengaruhi, apalagi mengintervensi proses hukum tersebut,” ujarnya.
Politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut tindakan korupsi sebagai pengkhianatan mutlak terhadap kepercayaan rakyat. Oleh karena itu, partainya mendukung penuh setiap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK maupun lembaga lainnya.
“Oleh sebab itu kami mendukung upaya berbagai pihak, apalagi oleh KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi,” tegasnya.
Puncak dari pernyataannya, Said Abdullah atas nama organisasi menyampaikan permohonan maaf secara tulus kepada masyarakat yang telah memberikan amanah kepada kadernya di Ponorogo.
“Kami mohon maaf karena yang bersangkutan belum sepenuhnya amanah dalam memimpin, dan mencederai kepercayaan rakyat, serta belum sepenuhnya menjalankan tanggungjawabnya untuk membawa warga Ponorogo sejahtera,” ucapnya.
Baca Juga: Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
Peristiwa ini, menurut Said, akan menjadi momentum evaluasi besar-besaran bagi internal partai untuk berbenah dan memperbaiki sistem pembinaan kader agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Peristiwa ini tentu akan menjadi cermin evaluasi bagi kami untuk terus berbenah, memperbaiki ke dalam, terkait pembinaan kader agar tidak terulang peristiwa serupa di masa mendatang, serta memperbaiki sistem pemilihan kepala dan wakil kepala daerah agar tidak berbiaya mahal, yang berpotensi calon terpilih melakukan tindak pidana korupsi,” tutup Said Abdullah.
Berita Terkait
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka
-
Ini Penampakan Uang Rp 500 Juta yang Diamankan KPK dari OTT Bupati Ponorogo
-
KPK Beberkan Aliran Suap Proyek RSUD Ponorogo: Bupati Sugiri Diduga Terima Rp 1,4 Miliar
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?