- Gus Ipul ungkap usulan BJ Habibie jadi pahlawan nasional sebagai kelanjutan operasi penghormatan negara.
- Bahlil Lahadalia nilai penghargaan Soeharto dan tokoh lain wajar sebagai bagian rekonsiliasi sejarah.
- Pemerintah dorong transparansi dalam mekanisme penghargaan agar simbol kehormatan negara tetap kredibel.
Suara.com - Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie, resmi diusulkan menjadi calon Pahlawan Nasional. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) usai menghadiri upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto, Gus Dur, dan delapan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta.
Ia mengemukakan bahwa usulan agar Bapak Teknologi Indonesia mendapat gelar pahlawan mencuat dari masyarakat.
"Itu sudah mulai ada usulan. Pelan-pelan dari masyarakat udah diusulkan," kata Ipul di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/11/2025).
Gus Ipul menyebut bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) akan menindaklanjuti usulan tersebut melalui tahapan administratif dan penilaian akademik sebagaimana mekanisme penetapan pahlawan nasional.
"Nanti insyaAllah akan diproses lah," ujarnya.
Meski belum memastikan kapan usulan itu muncul, Gus Ipul mengonfirmasi bahwa pembicaraan mengenai penghargaan untuk Habibie mulai muncul di kalangan masyarakat dan institusi pemerintahan.
"Nanti saya lihat ya, tapi sudah mulai ada usulan, tadi juga ada pembicaraan-pembicaraan," kata Ipul.
Langkah ini dinilai sebagai kelanjutan dari operasi simbolik negara yang menegaskan peran pemerintah dalam menjaga memori nasional terhadap para pemimpin terdahulu.
Habibie dikenal sebagai tokoh transisi demokrasi pasca-Orde Baru dan pelopor teknologi kedirgantaraan Indonesia.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pun pernah mengemukakan wacana semua mantan presiden dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.
"Bila perlu kami menyarankan semua tokoh-tokoh bangsa yang mantan-mantan presiden ini, kalau bisa dapat dipertimbangkan untuk diberikan gelar pahlawan nasional, ya," kata Bahlil.
Usulan tersebut muncul saat pro dan kontra atas penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional beberapa Waktu lalu.
Menurutnya, perdebatan publik adalah bagian dari dinamika demokrasi, namun negara tetap perlu menghargai jasa para tokoh besar bangsa.
"Ya, itu biasa saja," kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Smentara itu, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
Terkini
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?