-
Ormas BPPKB Banten bentrok dengan kelompok debt collector di Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Bentrokan diduga dipicu kesalahpahaman terkait penarikan paksa kendaraan milik anggota ormas.
-
Polisi pastikan situasi telah kondusif dan kedua belah pihak sudah berdamai.
Suara.com - Bentrokan pecah antara organisasi masyarakat atau ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten dengan sekelompok penagih utang/debt collector di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (10/11/2025) siang.
Insiden tersebut terjadi di persimpangan lampu merah dekat Mal Ciplaz Cengkareng dan diduga dipicu oleh kesalahpahaman.
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Suhartanto, menyatakan bahwa bentrokan bermula dari perselisihan antara kedua kelompok.
"Informasi yang kami dapat, ini berawal dari kesalahpahaman yang berujung pada perselisihan, hingga salah satu kelompok melakukan penyerangan," ujar Tri saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Namun, Tri memastikan situasi kini telah kembali kondusif dan kedua belah pihak telah berdamai.
"Alhamdulillah, kedua kelompok sudah dalam keadaan damai. Tidak ada lagi kesalahpahaman," katanya.
Kesaksian Warga
Sementara itu, seorang saksi mata, Irma (38), menuturkan bahwa bentrokan bermula ketika segerombolan anggota ormas tiba-tiba mendatangi lokasi sambil membawa bambu dan batu.
"Tiba-tiba ada yang datang ramai, ada yang pakai helm, bawa bambu, bawa batu," kata Irma.
Baca Juga: Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
Menurutnya, kelompok ormas tersebut langsung mencari para debt collector sambil berteriak-teriak, yang kemudian memicu aksi saling lempar.
"Mereka mencari debt collector, teriak-teriak 'matel, matel'. Tidak lama kemudian mereka langsung berantem, saling lempar," ungkapnya.
Irma menduga, keributan ini dipicu oleh adanya penarikan paksa kendaraan milik salah seorang anggota ormas oleh kelompok mata elang.
"Katanya sih ada yang motornya diambil," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama