- Ribka Tjiptaning, politisi PDIP, dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik setelah menyebut Soeharto "pembunuh jutaan rakyat" sebagai protes atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional
- Rekam jejak Ribka Tjiptaning dipenuhi dengan sikap kritis dan kontroversial, mulai dari menolak vaksin Covid-19 hingga sanksi etik di DPR terkait RUU Kesehatan
- Sebelum menjadi politisi senior, Ribka adalah seorang dokter lulusan UKI dan penulis buku fenomenal "Aku Bangga Jadi Anak PKI" yang mengangkat isu sensitif di Indonesia
Suara.com - Nama politisi senior PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, kembali menjadi sorotan tajam setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Aliansi Rakyat Anti Hoaks pada Rabu (12/11/2025). Pelaporan ini menjadi buntut dari pernyataan kerasnya yang menolak penetapan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional.
Ribka dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong. Pemicunya adalah pernyataannya di media yang menyebut Soeharto sebagai “pembunuh jutaan rakyat”.
Pernyataan ini dilontarkan sebagai bentuk kekecewaannya setelah Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto pada Senin (10/11) lalu.
Menanggapi pelaporan terhadap dirinya, Ribka Tjiptaning menunjukkan sikap tak gentar. Sikapnya yang tegas dan lugas tercermin dalam respons singkatnya.
"Hadapi saja," ujar dia.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Ribka Tjiptaning yang rekam jejaknya kerap diwarnai kontroversi?
Dari Meja Praktik Dokter ke Kursi Parlemen
Lahir di Yogyakarta pada 1 Juli 1959 dengan nama lengkap Ribka Tjiptaning Proletariyati, ia adalah seorang dokter, politisi, sekaligus penulis. Ia merupakan putri dari pasangan Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro dan Bandoro Raden Ayu Lastri Suyati.
Gelar dokter (dr.) diraihnya dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada tahun 2002 setelah menempuh studi yang cukup panjang sejak 1978.
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Ahli Asuransi Kesehatan dari Universitas Indonesia (UI) pada 2012.
Sebelum terjun ke panggung politik, Ribka sempat berkarier sebagai dokter, termasuk menjadi dokter perusahaan milik Puan Maharani (1992–2009) dan membuka praktik pribadi.
Karier politiknya meroket bersama PDI Perjuangan. Ia pertama kali dikenal luas oleh publik saat menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009–2014, yang membidangi isu krusial seperti kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.
Ia terpilih kembali untuk periode 2014–2019 dan 2019–2024 dari dapil Jawa Barat IV, sebelum akhirnya gagal melaju pada Pileg 2024.
Jejak Panjang Kontroversi
Sepanjang kariernya, Ribka dikenal sebagai politisi yang tak ragu menyuarakan pandangan berbeda, bahkan jika itu harus memicu perdebatan publik. Ia adalah figur yang kritis, tegas, dan berani.
Tag
Berita Terkait
-
Biodata dan Pendidikan Ribka Tjiptaning yang Sebut 'Soeharto Bunuh Jutaan Rakyat'
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun