- Kader Gerindra di daerah menolak keras masuknya Budi Arie.
- Pimpinan pusat Gerindra menganggap penolakan itu dinamika biasa.
- Prabowo Subianto telah mendengar aspirasi penolakan tersebut.
Menurut Anton, Gerindra sebagai partai besar dengan ideologi nasionalis yang kuat, memerlukan kader dengan komitmen yang teruji.
Rekam jejak Budi Arie, yang dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, organ relawan pendukung Joko Widodo, dinilai tidak selaras dengan nilai-nilai tersebut.
“Prinsipnya, kami tak menutup pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung. Tapi Budi Arie, tidak layak karena rekam jejaknya tak sejalan dengan perjuangan Gerindra," kata dia.
Bisa rusak soliditas
Penolakan serupa juga datang dari DPC Gerindra Kota Solo. Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, khawatir masuknya Budi Arie beserta gerbong politiknya dapat memicu masalah baru di internal partai yang selama ini sudah solid.
"Kami, kader-kader DPC Gerindra Solo, tidak sepakat Budi Arie masuk," terang Ardianto saat dikonfirmasi, Selasa (11/11).
Ia menambahkan, "Di sini Gerindra kan sudah punya AD/ART. Lalu, kalau dia masuk dan merasa 'aku sebagai orang nomor 1 di Projo, saya minta sesuatu', itukan nanti bikin masalah di Gerindra tidak enak."
Ardianto menegaskan, Gerindra telah memiliki banyak kader militan yang mumpuni dan tidak kekurangan sumber daya manusia.
"Intinya kami tak setuju. Kami tak mendukung dia (Budi Arie) masuk Gerindra. Kader kami militan, solid dan mumpuni."
Baca Juga: Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
Apa kata Prabowo?
Gelombang penolakan ini dipastikan telah sampai ke telinga Ketua Umum sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi, mengonfirmasi aspirasi dari kader-kader di daerah akan menjadi bahan pertimbangan serius bagi pimpinan pusat.
"Pasti dong (suara penolakan untuk Budi Arie gabung, bakal dipertimbangkan Prabowo)," kata Prasetyo di, Kamis (13/11).
Ia menekankan, suara kader-kader Partai Gerindra, dari tingkat ranting sekali pun, tidak akan diabaikan.
"Lho? Kok Bagaimana? Ya ada suara itu ya itu jadi pertimbangan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger