Suara.com - Pemerintah Kabupaten Jember menyatakan bakal mendorong kemandirian fiskal daerah melalui penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setelah alokasi transfer pusat berkurang sekitar Rp350 miliar. Meski demikian, Pemkab memastikan tidak akan menaikkan tarif pajak daerah.
Bupati Jember, Gus Fawait, menyampaikan hal itu saat menjawab pandangan umum fraksi dalam Rapat Paripurna DPRD Jember, Sabtu, 15 November 2025. Menurut dia, eksekutif dan legislatif memiliki kesamaan visi untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat.
“Kami sudah sepakat dengan DPRD bahwa menaikkan pajak bukan opsi. Fokus kami membenahi mekanisme agar pendapatan berjalan maksimal tanpa membebani masyarakat,” kata Fawait dalam sidang paripurna.
Fawait menjelaskan, penataan sektor pendapatan daerah akan ditempuh melalui optimalisasi penarikan pajak yang sudah ada dan perbaikan sistem guna menutup potensi kebocoran. Pemerintah daerah juga akan meninjau kembali proses perencanaan dan pengawasan agar target yang ditetapkan lebih realistis.
Ia mengakui capaian PAD Jember dalam sepuluh tahun terakhir tidak pernah memenuhi target. Karena itu, ia meminta DPRD ikut mengawasi dan mengkaji sumber persoalan, mulai dari sisi sistem, potensi kebocoran, hingga ketepatan penetapan target.
“Tahun 2026 akan menjadi momentum penting karena seluruh penyusunan perencanaan dilakukan oleh pemerintah saat ini,” ujarnya.
Sejumlah fraksi sebelumnya menyoroti rendahnya serapan anggaran 2025. Menanggapi hal itu, Fawait menyebut ada dua faktor utama yang mempengaruhi: kebijakan efisiensi nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan banyaknya kegiatan yang baru memasuki tahap pengadaan pada triwulan IV.
Sebagai langkah korektif, pemerintah daerah menyiapkan percepatan penyusunan dokumen perencanaan, penguatan koordinasi antar-perangkat daerah, serta peningkatan pengawasan lapangan agar penumpukan pekerjaan di akhir tahun tidak berulang.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas pembangunan meski dihadapkan pada kondisi cuaca dan dinamika anggaran,” kata Fawait.
Baca Juga: BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Dalam rapat paripurna itu, Program Sekolah Rakyat juga menjadi sorotan, terutama setelah disinggung Fraksi Gerindra. Fawait memaparkan bahwa Sekolah Rakyat tahap pertama di Patrang telah beroperasi sejak 15 Agustus 2025 dengan 97 siswa dari jenjang SD dan SMP. Fasilitas ini memanfaatkan lahan eks Balai Pengembangan Pendidikan.
Adapun Sekolah Rakyat skala besar di kawasan barat Jember Sport Garden, dengan kapasitas hingga 1.000 siswa, masih dalam tahap proses administratif. Pemerintah sedang menyelesaikan perizinan, dokumen lingkungan, dan pematangan lahan. Sekolah ini ditargetkan dapat dibuka pada 2026 sebagai upaya memperluas layanan pendidikan gratis.
Menjawab masukan terkait pendapatan dari sektor parkir, Fawait menyatakan pemerintah akan mengembalikan sistem parkir berlangganan melalui Peraturan Bupati. Skema itu diharapkan dapat meningkatkan PAD sekaligus memudahkan warga yang selama ini merasa terbebani dengan pembayaran parkir di banyak titik.
Fawait menutup penyampaiannya dengan menyatakan bahwa seluruh kritik dan pandangan fraksi akan menjadi bahan pemantapan arah kebijakan pemerintah daerah ke depan.
“Kami terus memperbaiki manajemen anggaran, meningkatkan serapan, dan memastikan pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.***
Berita Terkait
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Rumah BUMN Telkom Komitmen Dukung Pelaku Usaha dengan Digitalisasi UMKM Binaan
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Potensi Transaksi Rp52,5 Miliar Digarap Mitra Binaan Indonesia Eximbank Lewat TEI 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Ikut Borobudur Marathon, Hasto PDIP: Mens Sana in Corpore Sano Harus Jadi Budaya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025