- Suku Anak Dalam (Orang Rimba) bukanlah pelaku dalam kasus penculikan Bilqis, melainkan korban yang dieksploitasi oleh sindikat perdagangan anak karena niat baik, kepolosan, dan keterbatasan mereka dalam memahami dunia luar
- Kerentanan masyarakat adat ini disebabkan oleh masalah yang lebih besar, yaitu kemiskinan struktural, kehilangan wilayah hidup akibat deforestasi, dan minimnya akses terhadap pendidikan serta layanan dasar
- Kasus ini menyoroti kegagalan sistem perlindungan anak secara umum dan lemahnya pengawasan terhadap kejahatan siber, di mana media sosial seperti Facebook menjadi platform bagi sindikat untuk beroperasi dengan leluasa
Keterbatasan akses pendidikan, seperti ketidakmampuan membaca, menjadi celah yang dimanfaatkan sindikat untuk melakukan penipuan dengan dokumen palsu.
Jebakan Sindikat dan Lemahnya Perlindungan Anak
Kasus ini juga menelanjangi betapa lemahnya sistem perlindungan anak di Indonesia. Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, menyoroti bahwa program seperti Kota Layak Anak seringkali hanya fokus pada infrastruktur tanpa sistem keamanan yang memadai.
"Ruang publik ramah anak yang terawasi dengan baik ini sangat mendesak dan masih perlu diadvokasi bersama," ujar Ai.
Para pelaku, yang terhubung melalui grup di Facebook, terbukti sangat terorganisir. Mereka memindahkan Bilqis dari satu tangan ke tangan lain, dari Makassar ke Jawa Tengah, lalu ke Jambi, sebelum akhirnya berakhir di komunitas Orang Rimba yang mereka anggap sebagai tempat persembunyian aman dan tidak terduga.
Pekerja Sosial Ahli Pertama Dinas Sosial PPA Merangin, Nurul Anggraini Pratiwi, yang menjemput Bilqis, memberikan kesaksian yang menguatkan posisi Orang Rimba sebagai korban.
"Dari induk juga ngomong tidak tahu penculikan dan semacamnya. Yang kami tahu dia diterlantarkan oleh orang tuanya," kata Nurul.
Kini, selain kehilangan uang dan anak yang sempat mereka sayangi, komunitas Orang Rimba harus menanggung beban stigma. Mereka dituduh terlibat penculikan lain dan menjadi sasaran konten hoaks, sebuah luka tambahan di atas penderitaan yang sudah ada.
"Anak kami dijebak," kata Tumenggung Sikar dengan getir.
Baca Juga: Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
Berita Terkait
-
Pendamping Hukum Duga Suku Anak Dalam Jadi 'Kambing Hitam' Sindikat Penculikan Bilqis
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Cermin Kasus Bilqis: 5 Pelajaran Pahit di Balik Drama Penculikan yang Mengguncang Indonesia
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
Terkini
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan