- Kesaksian korban selamat seperti Daryana yang kehilangan istri dan anak setelah terseret lumpur, serta Imam Faedi yang berjuang menyelamatkan kedua anaknya, menjadi gambaran nyata kengerian longsor Cilacap
- Tim SAR gabungan menghadapi tantangan berat seperti cuaca buruk dan tanah labil, ditambah adanya peringatan dari ahli geologi mengenai potensi longsor susulan akibat retakan baru di puncak tebing
- Pemerintah bergerak cepat dengan melakukan modifikasi cuaca untuk membantu evakuasi dan menyiapkan dana Rp400 miliar serta lahan relokasi untuk memastikan warga terdampak mendapatkan hunian yang lebih aman
Kepanikannya belum usai. Anak sulungnya belum ditemukan. Di tengah kondisi gelap gulita, sebuah teriakan kembali terdengar.
"Saya cari anak saya yang tertua, terus kedengaran suara teriak, 'Bapak, Bapak!' dari arah berlawanan. Syukur, dua-duanya selamat," katanya penuh lega.
Operasi Pencarian di Tengah Ancaman Longsor Susulan
Hingga Senin (17/11) siang, data resmi mencatat total korban meninggal dunia mencapai 16 orang, sementara tujuh lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, mengonfirmasi penemuan tiga jenazah pada Senin pagi di Worksite A-2, Dusun Cibuyut.
"Korban pertama yang ditemukan dan dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia adalah Nina Nurfauzia, 9 tahun," jelas Abdullah.
Dua korban lainnya adalah Wafiq Nir Ainidzahra (15) dan Cahyanto (57).
Proses pencarian korban menghadapi kendala serius, mulai dari hujan yang terus mengguyur hingga kondisi tanah yang labil. Bahkan, Guru Besar Teknik Geologi UGM, Prof. Dwikorita Karnawati, memperingatkan adanya ancaman longsor susulan.
"Ada retakan tanah berbentuk tapal kuda di bagian atas tebing yang sebelumnya sudah longsor," ujar Dwikorita.
Baca Juga: Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
Ia menegaskan bahwa retakan ini adalah indikator awal pergerakan tanah yang bisa berbahaya bagi tim penyelamat di bawahnya.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan melakukan upaya modifikasi cuaca.
"Kami berharap bisa berhasil ya, karena ini tergantung dengan angin," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah menyiapkan langkah konkret bagi para penyintas. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan pihaknya akan mengalokasikan anggaran Rp400 miliar untuk merelokasi warga terdampak.
"Dana Rp400 miliar sudah kami siapkan. Sebanyak 16 rumah yang mengalami kerusakan berat akan segera di-recovery," ujar Luthfi.
Lahan seluas 3,5 hektare pun telah disiapkan oleh Pemkab Cilacap untuk membangun hunian yang lebih aman bagi para korban.
Berita Terkait
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah