News / Nasional
Minggu, 16 November 2025 | 14:10 WIB
Tim SAR gabungan berupaya mengevakuasi jenazah Yuni yang ditemukan tertimbun material longsoran di Worksite B-1 lokasi bencana tanah longsor, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (14/11/2025). [ANTARA/HO-Basarnas Cilacap]
Baca 10 detik
  • Sebanyak 11 korban meninggal dunia akibat longsor di Cilacap telah berhasil dievakuasi dan seluruhnya sudah teridentifikasi, mencakup anak-anak hingga lansia
  • Tim SAR gabungan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap 12 warga lainnya yang dilaporkan hilang tertimbun material longsor
  • Proses evakuasi dan pencarian korban menghadapi kendala serius akibat kondisi tanah yang labil dan cuaca ekstrem, sehingga memerlukan kehati-hatian ekstra dari tim di lapangan

Suara.com - Di tengah duka mendalam yang menyelimuti Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, satu per satu identitas korban jiwa akibat bencana tanah longsor mulai terungkap. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dan mengidentifikasi 11 jenazah hingga Sabtu (15/11/2025) malam, sementara perjuangan mencari 12 warga yang masih hilang terus berlanjut.

Proses identifikasi menjadi prioritas utama setelah evakuasi, memastikan setiap korban dapat segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan dengan layak.

Korban yang ditemukan mencakup berbagai usia, dari seorang balita berusia 5 tahun hingga lansia berumur 75 tahun, menambah pilu tragedi ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengonfirmasi perkembangan jumlah korban yang berhasil dikenali.

“Tadi (Sabtu) hingga pukul 14.00, korban meninggal yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi berjumlah enam orang. Pada pukul 19.00, jumlah itu kami update lagi bertambah menjadi 11 korban. Semua korban berhasil diidentifikasi,” ungkap Bergas sebagaimana dikutip dari lama Pemprov Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025).

Operasi pencarian yang melibatkan 747 personel gabungan ini menghadapi tantangan berat. Kontur tanah yang masih labil dan cuaca ekstrem menjadi rintangan utama.

Hujan deras yang mengguyur lokasi pada Sabtu sore bahkan sempat menghentikan sementara proses evakuasi.

“Sebelumnya juga terjadi cuaca ekstrem. Hujan turun deras dan durasinya cukup lama. Tentu tim harus hati-hati, agar tidak membahayakan jiwa,” tambah Bergas.

Untuk memaksimalkan upaya pencarian, 10 unit excavator dan anjing pelacak K-9 Polri telah disiagakan.

Baca Juga: Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo

Bahkan, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) direncanakan akan dilakukan pada hari Minggu untuk mengurangi intensitas hujan di area bencana.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut memberikan arahan dan meminta tim untuk bekerja maksimal.

“Terutama warga yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana. Mengingat saat ini curah hujan masih tinggi,” imbau Luthfi kepada masyarakat.

Berikut adalah daftar nama 11 korban meninggal dunia yang telah berhasil diidentifikasi oleh tim gabungan:

  1. Julia Lestari, 20 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03
  2. Maya Dwi Lestari, 15 tahun, Dusun Tarukahan RT 06 RW 03
  3. Yuni, 45 tahun, Dusun Tarukan RT 6 RW 3
  4. Nur Isnaeni, 30 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  5. Muhamad Hafiz, 6 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  6. Asmanto, 74 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  7. Febriansyah, 5 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  8. Rizky Pratama Ramadhan, 9 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  9. Dani Setiawan, 29 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  10. Rusyanto, 75 tahun, Dusun Cibuyut RT 02
  11. Satini, 28 tahun, Dusun Cibuyut

Load More