- Secara khusus program tersebut memang baru akan dilaksanakan pada 2026.
- Ratusan pekerja itu saat ini masih diberikan pelatihan keahlian dan bahasa.
- Sementara pemberangkatan 500 pekerja migran itu masih menggunakan anggaran Kementerian P2MI tahun 2025.
Suara.com - Pemerintah akan gelontorkan anggaran hingga puluhan triliun rupiah untuk program SMK Go Global, termasuk mengirim ratusan ribu pekerja migran Indonesia ke berbagai negara.
Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan, pemerintah menargetkan kirim 500 ribu lulusan SMK dan SMA ke luar negeri pada 2026.
"Presiden sudah memerintahkan untuk menyiapkan anggaran untuk itu di 2026. Untuk tahun 2026, ya Rp15 sampai Rp25 T," ujar Cak Imin usai rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko PM di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Secara khusus program tersebut memang baru akan dilaksanakan pada 2026.
Namun, Cak Imin menuturkan kalau persiapannya telah dimulai sejak tahun ini dengan lakukan pilot project mengirim sekitar 500 pekerja migran. Kebanyakan dari mereka diberangkatkan ke Eropa, Slovakia, Turki, dan Jepang.
Cak Imin menambahkan, ratusan pekerja itu saat ini masih diberikan pelatihan keahlian dan bahasa. Mereka ditrncanakan berangkat pada Desember 2025.
"Yang sudah mulai itu yang sudah pelatihan. Sudah akan kita siapkan berangkat akhir tahun yang pelatihan," ujarnya.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menambahkan, pemberangkatan 500 pekerja migran itu masih menggunakan anggaran Kementerian P2MI tahun 2025.
Nantinya, anggaran tambahan sampai Rp25 miliar itu baru akan digunakan tahun depan saat program SMK Go Global mulai berjalan.
Baca Juga: Jelajahi Keindahan Pasar Tradisional Qatar, Souq Waqif
Dia menerangkan, anggaran tersebut dipergunakan untuk mengurus dokumen hingga biaya pelatihan bagi para calon pekerja migran yang jumlahnya ditarget sampai 500 ribu pada 2026.
"Kita siapkan mulai dari pelatihan butuh dana berapa, penempatannya butuh dana berapa. Karena penempatannya ada dokumen, ada paspor, ini negara dulu yang handle," terangnya.
Mukhtarudin menekankan bahwa pemerintah tengah berupaya meningkatkan kualitas pekerja migran. Dari sebelumnya identik menjadi asisten rumah tangga, diharapkan lebih banyak yang bekerja sebagai tenaga profesional dengan keahlian khusus.
"Jadi mengisi juga high skill yang ada di luar negeri. Walaupun sekarang udah banyak juga yang sudah banyak, bahkan ada yang jadi pramugari itu juga pekerja migran yang berada di Qatar Air. Jadi sebenarnya luas," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!