News / Nasional
Rabu, 12 November 2025 | 17:26 WIB
Ilustrasi Program SMK Go Global. (Unsplash)
Baca 10 detik
    • Pemerintah akan memulai program SMK Go Global pada akhir 2025 untuk memberangkatkan lulusan SMA dan SMK bekerja di luar negeri sebagai proyek percontohan.
    • Peserta dijamin mendapatkan gaji layak dan perlindungan pekerja migran, dengan peluang di berbagai negara untuk bidang seperti welder, hospitality, dan caregiver.
    • Program ini juga menyediakan subsidi pelatihan keterampilan dan bahasa melalui Balai Latihan Kerja agar lulusan siap menghadapi pasar kerja internasional.

Suara.com - Pemerintah akan mulai menjalankan program SMK Go Global pada akhir tahun 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebutkan, tenaga kerja terampil lulusan SMA dan SMK yang akan diberangkatkan kerja ke luar negeri pada Desember mendatang akan menjadi proyek percontohan sebelum pengiriman skala besar dilakukan tahun berikutnya.

“Akan ada program akhir tahun (2025) dan program tahun 2026, yang menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan skill khusus di luar negeri,” kata Cak Imin usai Rapat Tingkat Menteri bersama Menteri P2MI Mukhtarudin di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Melalui program SMK Go Global, para lulusan terampil dijamin bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak dan perlindungan yang memadai. Cak Imin menyebutkan kalau peluang kerja di luar negeri bagi lulusan SMA dan SMK cukup beragam dengan permintaan tinggi di berbagai negara.

“Welder, hospitality, caregiver dan lain-lain, untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri. Termasuk peluang di Jerman, di Turki, juga di Jepang, yang sangat terbuka luas bagi para pekerja dengan skill tertentu yang disiapkan dengan baik,” ucapnya.

Menteri Perlindungan Pekerja Mingran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyatakan siap mengeksekusi program tersebut. Ia menyebutkan, pelaksanaan SMK Go Global akan sejalan dengan penyusunan desain komprehensif perlindungan pekerja migran Indonesia.

Program SMK Go Global diinisiasi untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lulusan SMA dan SMK yang belum bekerja. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 1,63 juta lulusan SMK yang menganggur dan tidak melanjutkan pendidikan. Mereka kesulitan mengakses pekerjaan di luar negeri karena belum memiliki keterampilan dan kemampuan bahasa yang memadai.

Pemerintah akan memberikan subsidi pelatihan keterampilan dan bahasa bagi peserta program dengan memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah maupun BLK Komunitas yang telah berjalan.

Baca Juga: Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1

Load More