News / Nasional
Selasa, 18 November 2025 | 13:51 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin. (dok. ist)
Baca 10 detik
  • Berbagai negara terus mengajukan permintaan tenaga kerja dari Indonesia.
  • Besarnya permintaan tersebut harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia di dalam negeri.
  • Permintaan itu sejalan dengan rencana pemerintah yang berupaya meningkatkan kualitas pekerja migran. 

Suara.com - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengungkapkan bahwa peluang kerja di luar negeri saat ini terbuka sangat lebar.

Menurutnya, berbagai negara terus mengajukan permintaan tenaga kerja dari Indonesia, namun kapasitas pemenuhan kebutuhan tersebut masih jauh dari ideal.

Mukhtarudin menjelaskan, negara-negara seperti Jepang, Taiwan, Hong Kong, Turki, hingga kawasan Eropa terus menunjukkan permintaan tinggi terhadap pekerja migran Indonesia.

"Bahkan kemarin saya ketemu dengan dubes Indonesia untuk Itali, untuk beberapa negara dekat Itali itu kita akan dapat juga masuk ke sana," kata Mukhtarudin ditemui di kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

"Kemudian Jerman juga sudah ada pembicaraan. Jadi sebenarnya banyak ya," lanjutnya menambahkan.

Ia menegaskan bahwa besarnya permintaan tersebut harus diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia di dalam negeri.

Saat ini kata Mukhtarudin, ada sekitar 352 ribu lowongan kerja di luar negeri. Namun, baru sekitar 20 persen pekerja migran Indonesia yang mendaftar.

"Masih ada 80 persen lagi kurang lebih yang belum ada supply-nya, yang belum didaftar," ujarnya.

Mukhtarudin menilai rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan pekerja terutama disebabkan oleh tuntutan kompetensi dan penguasaan bahasa asing yang menjadi syarat utama.

Baca Juga: Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah

Untuk itu, pemerintah kini tengah menggenjot peningkatan keahlian calon pekerja migran agar dapat memenuhi standar yang diminta negara tujuan.

"Butuh keahlian, bahasa. Artinya demand luar negeri itu terbuka, tinggal kita menyiapkan dari sisi sumber daya manusianya," kata Muktarudin.

Adapun untuk bidang keahlian, menurut Mukhtarudin, saat ini sedang banyak dicari ahli welder atau las, hospitality, serta caregiver.

Permintaan itu sejalan dengan rencana pemerintah yang berupaya meningkatkan kualitas pekerja migran. Dari sebelumnya identik menjadi asisten rumah tangga, diharapkan lebih banyak yang bekerja sebagai tenaga profesional dengan keahlian khusus.

"Jadi mengisi juga high skill yang ada di luar negeri. Walaupun sekarang udah banyak juga yang sudah banyak, bahkan ada yang jadi pramugari itu juga pekerja migran yang berada di Qatar Air. Jadi sebenarnya luas," ucap Mukhtarudin.

Load More