News / Metropolitan
Rabu, 19 November 2025 | 18:19 WIB
Ilustrasi penusukan (Pixabay)
Baca 10 detik
  • Tersangka utama (R) mengaku perbuatannya adalah bentuk perlawanan karena ia dikejar dan diserang lebih dulu oleh kedua korban
  • Kronologi dari Polsek Kramat Jati mengonfirmasi bahwa korban (A dan M) yang memulai serangan fisik terhadap tersangka R sebelum penusukan terjadi
  • Insiden penusukan maut ini dipicu oleh konflik pribadi, yakni perebutan seorang wanita antara tersangka R dan salah satu korban berinisial A

Suara.com - Misteri di balik penusukan berdarah di Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai terkuak dari pengakuan tersangka berinisial R. Di hadapan petugas, R mengklaim tindakan nekatnya yang menewaskan M dan melukai A adalah sebuah upaya perlawanan untuk menyelamatkan diri dari pengeroyokan.

Dengan nada penyesalan, R menceritakan detik-detik mencekam yang memicu insiden maut tersebut. Ia mengaku terpaksa menghunuskan sangkur setelah dirinya lebih dulu dikejar dan diserang oleh kedua korban.

Aksi kejar-kejaran itu, menurut R, bermula dari kawasan Pusat Grosir Cililitan (PGC) dan baru berakhir di depan indekosnya.

Di sanalah, R mengaku dipukuli hingga akhirnya melakukan perlawanan yang berakibat fatal.

"Saya menyesal. Saya cuma melakukan perlawanan (bela diri)," kata R, kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

Klaim R ini diperkuat oleh kronologi yang diungkap oleh pihak kepolisian. Kapolsek Kramat Jati, AKP Pesta Hasiholan Siahaan, menjelaskan bahwa perselisihan ini memang diawali oleh serangan dari pihak korban.

Pemicunya adalah masalah asmara, di mana A dan R memperebutkan seorang wanita.

AKP Pesta membenarkan bahwa korban A adalah yang pertama kali melayangkan pukulan ke pipi R.

Tak lama kemudian, M yang datang membantu A, turut menyerang R dengan mengayunkan helm ke arahnya.

Baca Juga: Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!

Nahas bagi M, saat ia mengayunkan helm, ia tidak menyadari bahwa R telah menggenggam pisau untuk membela diri.

Serangan helm itu langsung dibalas R dengan sebuah tusukan fatal di bagian leher.

"Korban langsung tergeletak bersimbah darah dan pelaku kemudian menusuk ke arah pungung A sebanyak tiga kali," kata Hasiholan.

M tewas di tempat kejadian pada Senin (17/11/2025) sore itu, sementara A mengalami luka serius akibat tiga tusukan di punggungnya.

Load More