- PDIP menegaskan bahwa Riau harus mengubah orientasi pembangunan dari berbasis daratan menuju ekonomi maritim
- Hasto Kristiyanto menyoroti kerusakan lingkungan di Riau akibat eksploitasi berlebih dan menekankan arahan Megawati untuk merawat laut,
- PDIP Riau berkomitmen menjalankan visi maritim dan pembangunan berkelanjutan
Suara.com - PDI Perjuangan Provinsi Riau menggelar Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) secara serentak di Kota Riau pada Sabtu (22/11/2025).
Dalam pidato pembukaan, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan kembali pentingnya visi geopolitik Presiden pertama RI, Soekarno, tentang Indonesia sebagai Bangsa Samudra.
Menurutnya, Riau harus menjadikan Selat Malaka sebagai halaman depan pembangunan, bukan justru terpinggirkan seperti selama ini.
“Kita bukan bangsa kontinental. Kita adalah bangsa kelautan, bangsa samudra raya, yang menjadikan laut sebagai halaman depan kita. Cara pandang ke daratan berdampak pada kerusakan hutan-hutan,” ujar Hasto.
Hasto menegaskan bahwa orientasi pembangunan Riau selama ini terlalu menitikberatkan pada wilayah pedalaman. Padahal, Selat Malaka adalah salah satu jalur perairan paling strategis di dunia.
“Yang seharusnya menjadi pusat pembangunan di Riau adalah menatap masa depan di Selat Malaka itu,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa 80 persen minyak dunia melewati Selat Malaka, menjadikan wilayah tersebut titik kunci dalam perdagangan global.
Hasto menambahkan bahwa pesan ini merupakan arahan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Visi tersebut bertujuan menggeser pembangunan Riau dari sektor ekstraktif menuju ekonomi maritim yang berkelanjutan.
Baca Juga: Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyoroti kondisi hutan Riau yang dianggapnya semakin rusak akibat eksploitasi berlebihan.
“Ibu Mega mengingatkan, rawatlah Pertiwi, rawatlah sungai-sungai. Peradaban Riau dibangun melalui jalur sungai,” ujarnya.
Hasto merujuk pada empat sungai besar Riau—Siak, Kampar, Rokan, dan Indragiri—yang menjadi fondasi sejarah dan budaya masyarakat Riau. Ia menegaskan bahwa laut dan sungai tidak boleh diperlakukan sebagai halaman belakang.
Ketua DPD PDIP Riau, Zukri, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemenangan politik PDIP di Riau harus sejalan dengan komitmen moral.
“Politik adalah alat untuk menyejahterakan rakyat. Kekuasaan yang dipercayakan rakyat Riau harus dikelola dengan rendah hati dan berjiwa kerakyatan,” kata Zukri.
Ia menambahkan bahwa visi maritim dan pelestarian lingkungan akan menjadi fokus kebijakan PDIP Riau ke depan.
Berita Terkait
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan