News / Metropolitan
Kamis, 20 November 2025 | 20:51 WIB
Staf Khusus (Stafsus) Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim. (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Pemprov DKI Jakarta siapkan tiga jurus menghadapi ancaman banjir rob berdasarkan peringatan BMKG.
  • Pengawasan ketat dilakukan melalui monitoring real-time sensor dan drone, serta pembukaan akses informasi publik.
  • Infrastruktur fisik diperkuat, logistik evakuasi disiapkan, termasuk opsi modifikasi cuaca sebagai langkah antisipasi.

Suara.com - Ancaman banjir rob yang membayangi pesisir Jakarta membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak tinggal diam. Merespons alarm bahaya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serangkaian jurus pamungkas disiapkan untuk menghadapi skenario terburuk bencana hidrometeorologi.

Staf Khusus (Stafsus) Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, membeberkan bahwa langkah pertama yang menjadi garda terdepan adalah pengawasan super ketat berbasis teknologi. Pemantauan di wilayah pesisir akan dilakukan tanpa henti.

"Sistem monitoring real-time via sensor air laut dan drone diaktifkan 24/7," ujar Chico Hakim dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).

Tak hanya mengandalkan teknologi, Pemprov DKI juga membuka akses informasi seluas-luasnya bagi warga. Masyarakat dapat secara mandiri mengecek data debit air terkini melalui situs resmi sumberdayaair.jakarta.go.id, serta akun media sosial vital seperti @BPBD_DKI dan @DKIJakarta.

Di lapangan, penguatan infrastruktur fisik menjadi benteng pertahanan utama. Titik-titik rawan di sepanjang garis pantai utara Jakarta kini dalam status siaga satu, dengan fokus pada perbaikan tanggul dan kesiapan mesin penyedot air.

"Perbaikan tanggul pesisir, dan penyiagaan unit pompa air khususnya di 7 wilayah utara seperti Muara Angke dan Tanjung Priok," jelas Chico.

Lebih dari itu, kesiapan untuk skenario evakuasi juga telah dimatangkan. Posko-posko pengungsian lengkap dengan fasilitas pendukung seperti genset dan toilet portabel telah disiapkan. Tenaga evakuasi khusus pun telah dikonsolidasi untuk bergerak cepat.

"Personel 'Pasukan Biru' untuk evakuasi," tegas politisi yang akrab disapa Chico itu.

Pemprov DKI bahkan telah menyiapkan rencana antisipasi jika kondisi cuaca memburuk akibat kombinasi air pasang dan hujan lebat. Opsi rekayasa cuaca menjadi salah satu kartu truf yang siap digunakan.

Baca Juga: PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau

"Modifikasi Cuaca (OMC) direncanakan jika hujan ekstrem ikut menyertai, koordinasi dengan BMKG," tuturnya.

Kawasan-kawasan vital dan padat pemukiman yang berada di bibir pantai, seperti area Tanggul Pantai Mutiara, mendapat pengawasan ekstra ketat untuk memastikan tidak ada celah dalam sistem pertahanan yang dibangun.

"Ya, terus dipantau dan disiagakan," pungkasnya.

Load More