News / Nasional
Senin, 24 November 2025 | 17:51 WIB
Dua tokoh besar NU, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Nusron Wahid ikut berkomentar mengenai kejadian tersebut. (Suara.com/Lilis)
Baca 10 detik
  • Sebuah risalah Syuriyah PBNU beredar, menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk mundur akibat dugaan pelanggaran serius.
  • Muhaimin Iskandar dan Nusron Wahid bertemu membahas dinamika internal NU, namun sepakat untuk merahasiakan isi pembicaraan mereka.
  • Pengurus harian PBNU, termasuk Gus Yahya, diputuskan akan menyelesaikan masa jabatan hingga Muktamar sesuai AD/ART organisasi.

Suara.com - Manuver politik di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) terus bergulir setelah beredarnya risalah Syuriyah PBNU yang menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk mundur.

Dua tokoh besar NU, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Nusron Wahid ikut berkomentar mengenai kejadian tersebut.

Keduanya sempat bertemu di kantor Cak Imin, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM), usai rapat tingkat menteri.

Selesai rapat, Cak Imin mengaku sempat membahas persoalan NU dengan Nusron Wahid yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU. Namun, keduanya sepakat enggan mengungkap pembicaraan mereka ke publik.

"Saya sama Pak Nusron pasti setelah rapat resmi bicara tentang NU. Isinya apa, kita sepakat isinya rahasia," kata Cak Imin kepada wartawan di Kemenko PM, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Hal serupa dilakukan Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid yang juga tidak mengungkap apa pun terkait perbincangannya dengan Cak Imin.

Kendati begitu dia memberi sinyal bahwa badai konflik internal di tubuh PBNU belum benar-benar reda.

"Kita doakan semoga badai cepat berlalu," ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Isu pemakzulan terhadap Ketum PBNU, Gus Yahya, mencuat setelah beredarnya risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU yang memintanya mundur dalam waktu tiga hari.

Baca Juga: Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum

Risalah itu menyinggung dugaan pelanggaran serius, mulai dari persoalan narasumber dalam program kaderisasi AKN NU yang disebut terkait jaringan Zionisme hingga masalah tata kelola keuangan organisasi.

Meski begitu, jajaran PBNU lainnya telah memastikan bahwa tidak ada pemakzulan. Dalam pertemuan alim ulama, diputuskan bahwa seluruh pengurus harian—termasuk Gus Yahya—akan menyelesaikan masa jabatan sampai Muktamar mendatang sesuai AD/ART NU.

Load More