- IndoStrategi mengevaluasi lima program Kemendikdasmen periode 15 Oktober–15 November 2025 dengan 510 responden.
- Hasil riset menunjukkan penerimaan publik tinggi, dengan program karakter lebih disukai daripada program teknis akademis.
- Terdapat kesenjangan penerimaan signifikan antara Jawa dan luar Jawa, memerlukan perbaikan strategi komunikasi kebijakan.
Suara.com - Kinerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah pimpinan Abdul Mu’ti disebut mendapat respons positif dari publik.
Lembaga riset independen IndoStrategi turut melakukan evaluasi publik terhadap program-program prioritas Kemendikdasmen.
Evaluasi ini mencakup lima program utama: Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Mata Pelajaran Pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI), serta evaluasi berbasis Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Riset yang berlangsung pada 15 Oktober hingga 15 November 2025 tersebut melibatkan 510 responden dari 34 provinsi, mewakili 104 lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Dimana dari setiap sekolah diwakili lima responden, terdiri dari dua guru, dua murid, dan satu orangtua. IndoStrategi juga melakukan spot check terhadap 20 persen data serta memvalidasi temuan melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama 13 ahli dan praktisi pendidikan.
Hasil evaluasi menunjukkan penerimaan publik terhadap program-program Kemendikdasmen berada pada tingkat tinggi, khususnya di kalangan guru dan orangtua.
Kendati begitu, pemahaman, optimisme, dan dukungan murid tercatat lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya.
Pada program SPMB, misalnya, guru memiliki tingkat awareness 95 persen, optimisme 90 persen, dan dukungan 88 persen. Orangtua berada pada angka 90 persen, 89 persen, dan 87 persen. Sedangkan murid hanya mencapai 85 persen, 82 persen, dan 78 persen.
Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menyampaikan, tingginya penerimaan publik ini menunjukkan kuatnya harapan masyarakat akan terobosan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
“Program prioritas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah seperti menjawab harapan publik akan terobosan dalam pendidikan kita,” ujarnya saat memaparkan hasil risetnya, Senin (24/11/2025).
Adapun tingkat penerimaan masyarakat terhadap masing-masing program tercatat sebagai berikut:
- Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH): 90,1%
- Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB): 84,8%
- Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): 78,6%
- Koding dan AI: 72,7%
- Tes Kemampuan Akademik (TKA): 63,2%.
IndoStrategi menyimpulkan bahwa semakin teknis dan akademis sebuah program, tingkat penerimaannya cenderung menurun. Program berbasis karakter seperti 7 KAIH dan SPMB mendapatkan penerimaan tertinggi, sedangkan program yang menuntut literasi digital dan kemampuan kognitif seperti Deep Learning, Koding dan AI, serta TKA meraih skor lebih rendah.
Adapun faktor penyebabnya adalah kebutuhan strategi literasi yang lebih kuat, penjelasan sederhana, dan pendampingan intensif.
Riset juga menemukan kesenjangan signifikan antara penerimaan publik di Jawa dan luar Jawa, dengan selisih hingga 20–30 poin pada berbagai indikator. Pada program Deep Learning, antusiasme guru di Jawa mencapai 54 persen, sementara di luar Jawa hanya 31 persen.
IndoStrategi menilai hal ini sebagai sinyal perlunya perbaikan strategi komunikasi kebijakan pendidikan.
Berita Terkait
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
Akhir Manis Guru Abdul Muis dan Rasnal: Presiden Beri Rehabilitasi, Operator Dapodik Bakal Dipanggil
-
Dikdasmen Revisi Aturan Sekolah Aman Pasca Insiden SMAN 72 Jakarta, Dorong Pencegahan Kekerasan
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida
-
Ayah Tiri Alvaro Tewas Gantung Diri Pakai Celana di Ruang Konseling, Polisi Ungkap Kronologinya
-
Hasto PDIP Beri 'Wejangan' ke Anak Muda di Makassar: Jangan Mudah Dikooptasi
-
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
-
Anggota Komisi IV DPR Kasih 'Jempol' Produksi dan Gerakan Pangan Murah Polri