- Muhammad Kerry Adrianto Riza, putra Riza Chalid, disidang di Tipikor terkait kasus dugaan korupsi Pertamina.
- Kerry membantah keras dakwaan kerugian negara Rp 285 triliun melalui surat terbuka pada Selasa (25/11/2025).
- Jaksa mendakwa Kerry memperkaya diri Rp 3,07 triliun dari dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina.
"Bagaimana bisa saya didakwa merugikan negara senilai kontrak sewa sedangkan tangki BBM saya dipakai dengan maksimal oleh Pertamina," tanyanya.
Kerry berharap surat terbukanya dapat sampai ke telinga Presiden Prabowo Subianto, memohon proses peradilan yang adil dan tidak didikte oleh kepentingan tersembunyi.
"Saya hanya memohon proses yang adil, yang tidak didikte oleh fitnah, opini, atau kepentingan tersembunyi. Biarkan keadilan berdiri di atas fakta, bukan gosip," ujarnya.
Profil Kerry Adrianto Riza: Jejak Putra 'The Gasoline Godfather'
Lantas, siapa sebenarnya sosok Muhammad Kerry Adrianto Riza? Lahir di Jakarta pada 15 September 1986, Kerry adalah putra dari pasangan Mohammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti. Ayahnya bukanlah sosok sembarangan.
Mohammad Riza Chalid dikenal luas sebagai pengusaha kelas kakap yang dijuluki "Saudagar Minyak" atau "The Gasoline Godfather" karena perannya yang sangat dominan dalam bisnis impor minyak di Indonesia.
Tumbuh di bawah bayang-bayang nama besar ayahnya, Kerry menempuh pendidikan yang mentereng. Setelah pindah ke Singapura pada 1998, ia bersekolah di United World College of South East Asia.
Gelar BSc Applied Business Management kemudian berhasil diraihnya dari salah satu universitas paling prestisius di dunia, Imperial College, University of London, Inggris, pada tahun 2008.
Mengikuti jejak sang ayah, Kerry langsung terjun ke dunia bisnis. Ia tercatat pernah dan masih menduduki berbagai posisi strategis, antara lain sebagai Komisaris Utama GAP Capital, Presiden Direktur di PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi, Presiden Direktur di PT Navigator Khatulistiwa, hingga Presiden Direktur KidZania Jakarta.
Baca Juga: Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
Dakwaan Jaksa: Diperkaya Rp 3,07 Triliun
Di sisi lain, Jaksa Penuntut Umum (JPU) memiliki pandangan yang berbeda 180 derajat. Dalam dakwaannya, Kerry Adrianto Riza disebut telah memperkaya diri sebesar Rp 3,07 triliun dari dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Jaksa merinci, dalam pengaturan pengadaan sewa tiga kapal, Kerry bersama Dimas Werhaspati didakwa memperkaya diri sebesar 9,86 juta dolar AS (setara Rp 162,69 miliar) dan Rp 1,07 miliar.
Sementara dari kegiatan sewa TBBM Merak, Kerry bersama ayahnya, Mohammad Riza Chalid, dan Gading Ramadhan Joedo disebut memperkaya diri hingga Rp 2,91 triliun.
Atas perbuatannya, Kerry Riza disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam persidangan, sementara terdakwa lain mengajukan eksepsi atau nota keberatan, Kerry Riza bersama Dimas Werhaspati dan Gading Ramadhan Joedo memilih untuk tidak mengajukan eksepsi.
Berita Terkait
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Sampaikan Surat Terbuka, Kerry Chalid: Nama Saya Dihancurkan, Keluarga Tanggung Stigma
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
-
DPRD DKI Coret Pasal Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah, Kemendagri Jadi Penentu
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim