- PWNU DIY konsisten mendukung islah dan berpedoman pada hasil Muktamar ke-34 NU 2021.
- Mereka menyatakan surat yang membahas pemberhentian Gus Yahya belum sah karena ketiadaan stempel resmi.
- PWNU DIY dan PCNU se-DIY menegaskan kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf masih berlaku.
Suara.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan sikapnya terkait dinamika yang tengah memanas di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ketua PWNU DIY, Ahmad Zuhdi Muhdlor, memastikan bahwa pihaknya tetap berpegang pada hasil Muktamar ke-34 NU 2021 dan mendukung upaya islah di tingkat pusat.
Ahmad menuturkan kegaduhan yang terjadi beberapa hari terakhir termasuk yang kekinian muncul surat terkait posisi Ketua Umum PBNU karena tidak mengubah posisi PWNU DIY
Ia menegaskan bahwa DIY sudah mengambil sikap sejak awal dengan mendorong penyelesaian terbaik melalui mekanisme internal.
"Kalau DIY sudah jelas kita mendorong islah, sudah ada pernyataan dari kita yang kita keluarkan," kata Ahmad saat dihubungi, Kamis (27/11/2025)
Ahmad turut menanggapi soal surat yang disebut-sebut ditandatangani Katib Ahmad Tajul Mafakhir atau Gus Tajul soal pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU.
Menurutnya, memang ada informasi yang menyebut surat tersebut belum sah secara administratif.
"Kemudian yang kedua kemarin itu kalau ada surat yang dikatakan tentang pengunduran Gus Yahya itu kan sudah ada yang mengatakan itu kan suratnya belum resmi karena belum ada stempelnya," kata dia.
Dia berujar bahwa mekanisme pemberhentian atau perubahan struktur harus mengacu pada AD/ART dan ketentuan muktamar.
Baca Juga: Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
Hal itu sekaligus menegaskan bahwa hingga saat ini PWNU DIY masih mengakui kepemimpinan Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sebagaimana hasil muktamar.
"Memang kita ini masih tetap berpedoman hasil muktamar bahwa Rais Aam tetap Kiai Miftachul Akhyar, Ketua umum Gus Yahya," ujarnya.
Kendati dinamika di tingkat pusat mencuat, PWNU DIY memastikan situasi di daerah tetap kondusif. Ahmad bilang bahwa struktur di bawah tidak terpengaruh oleh polemik tersebut.
"Tapi yang jelas itu pertentangan di tingkat PBNU saja, kalau di daerah, di bawah kita tidak terpengaruh apa-apa, tetap jalan, tetap solid dengan program-program tetap berjalan," ungkapnya.
Ia tak memungkiri tetap ada kekhawatiran apabila polemik ini berlarut-larut. Namun pihaknya berharap persoalan dapat segera diselesaikan dan tidak ada dampak terhadap kerja organisasi di tingkat bawah.
"Ya kalau ini berlarut memang tidak baik, tapi sejauh ini belum ada saya melihat, dan mudah-mudahan tidak ada, dampak ke bawah, karena yang di bawah tetap bekerja sesuai dengan fungsinya," tandasnya.
Berita Terkait
-
PWNU Serukan Islah! Kiai Daerah Minta Gus Yahya dan Rais Aam Akhiri Konflik Jelang Muktamar
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Soleh Solihun Kritik Sistem Mutasi Pemprov DKI, Begini Tanggapan DPRD
-
Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
-
KPK Klaim Punya Bukti Penghilangan Barang Bukti oleh Maktour dalam Kasus Haji
-
Mendagri Puji Pesona Alam Hingga Kekayaan Sejarah Banda Neira Saat Resmikan Banda Heritage Festival
-
Ira Puspadewi Dapat Rehabilitasi, ICW: Presiden Prabowo Harus Berhenti Intervensi Kasus Korupsi
-
Kuasa Hukum Bongkar Fakta Baru: Tiga Sidik Jari di Lakban Arya Daru Dibiarkan Tanpa Analisis
-
Keluarga Veteran di Matraman Tolak Pengosongan Rumah Rampasan Belanda: Bukan Rumah Dinas!
-
PWNU Serukan Islah! Kiai Daerah Minta Gus Yahya dan Rais Aam Akhiri Konflik Jelang Muktamar
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman