- Wakil Ketua Komisi III DPR RI mengusulkan jabatan Kakorlantas naik menjadi Komjen atau Jenderal Bintang 3.
- Usulan ini disampaikan pada rapat kerja di Senayan pada Kamis (27/11/2025) demi koordinasi lintas Polda efektif.
- Rano Alfath memuji kinerja Korlantas saat ini yang lebih humanis dan memanfaatkan teknologi E-TLE.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Rano Alfath, mengusulkan agar jabatan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri ditingkatkan statusnya untuk diisi oleh Perwira Tinggi (Pati) berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) atau Jenderal Bintang 3.
Usulan tersebut disampaikan Rano dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI bersama Korlantas Polri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Menurut Rano, peningkatan kepangkatan ini krusial mengingat beban kerja Korlantas yang besar serta kebutuhan koordinasi lintas wilayah yang setara.
"Kami semuanya sudah diskusi sebetulnya Pak Kakor, kami sepakat sebetulnya kalau untuk Kakorlantas itu harus bintang 3," tegas Rano yang disambut tepuk tangan peserta rapat.
Politisi PKB tersebut menjelaskan alasan mendasar di balik usulan tersebut.
Menurutnya, Kakorlantas memiliki tanggung jawab untuk mengoordinasikan kebijakan lalu lintas di seluruh Polda di Indonesia.
Oleh karena itu, dibutuhkan pangkat yang lebih tinggi dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) untuk mempermudah hirarki dan koordinasi.
"Karena apa? Agar bisa berkoordinasi dengan baik di semua Polda. Kan enggak mungkin kalau bintang 2 (Irjen) sama Kapolda (yang juga bintang 2)," jelas Rano.
"Ini melihat kemudahan dan beban kerja yang harus dilakukan oleh bagian dari Korlantas," sambungnya.
Baca Juga: Ini Daftar 'Dosa' yang Diincar Polisi di Operasi Patuh Lodaya Bogor 2025, Jangan Sampai Kena Tilang!
Selain menyoroti masalah kepangkatan, Rano Alfath juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Korlantas Polri saat ini. Ia menilai citra Polri sangat ditentukan oleh anggota lalu lintas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Rano memuji penanganan arus mudik Lebaran dan musim liburan yang dinilai lancar dan minim kecelakaan. Namun, sorotan utamanya tertuju pada perubahan pendekatan Polantas yang kini lebih humanis dan berbasis teknologi.
"Saya lihat ada anggota dorong mobil, hujan-hujanan, ini penting Pak Kakor, hal-hal kecil ini yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa era polisi bersembunyi untuk menilang pengendara sudah berakhir berkat penerapan teknologi tilang elektronik (E-TLE).
"Jadi masyarakat itu tidak perlu lagi takut ditilang, orang polisi ngumpet untuk nilang, sudah gak perlu lagi tuh. Sudah lewat masa-masa itu. Sekarang teknologi E-TLE itu luar biasa," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Duduk Perkara Kasus ASDP Berujung Rehabilitasi Prabowo, Kenapa KPK Bersikukuh Ira Puspadewi Korupsi?
-
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Ratu Maxima, Bahas Inklusi Keuangan dan Judi Online
-
Senyum Semringah Suami Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Saat Kunjungi Rutan KPK
-
Eks Dirut ASDP Ira Dapat Dukungan di Medsos, KPK: kalau Narasi Dizalimi Itu Hak Mereka
-
Berkaca dari Kasus Alvaro, KemenPPPA Ingatkan Jangan Salah Pilih Pasangan saat Sudah Punya Anak
-
Legislator PDIP Desak Usut dan Tindak Pejabat yang Biarkan Bandara 'Siluman' di Morowali Beroperasi
-
Dibentak dan Diludahi: Motif Sakit Hati Ungkap Pembunuhan Mayat dalam Karung di Cikupa
-
Pengamat: Pertemuan Makin Intens, Dasco Jadi Teman Brainstorming Gagasan Presiden Prabowo
-
Tanggapi Polemik PBNU, PWNU DIY Tegaskan Masih Tetap Akui Ketum Gus Yahya dan Dorong Islah
-
Soleh Solihun Kritik Sistem Mutasi Pemprov DKI, Begini Tanggapan DPRD