- Laporan non-kebakaran di Damkar Sleman meningkat signifikan pascapandemi, melebihi laporan kebakaran dengan rasio 1:7.
- Petugas damkar kini melayani berbagai laporan unik, mulai dari satwa hingga konsultasi pribadi, termasuk adanya laporan hoaks.
- Keterbatasan sarana prasarana dan personel Damkar Sleman menjadi tantangan signifikan meskipun kepercayaan publik meningkat.
“Itu sudah sering. Baru empat hari yang lalu juga ada yang iseng, ada yang ngetes,” ungkap Nawa.
Verifikasi tidak bisa dilakukan jarak jauh dan harus dicek langsung di lokasi. “Kalau kebakaran mungkin bisa ya karena saksi mata banyak. Tapi kalau laporan ular dan lainnya, tetap harus didatangi,” katanya.
Kebutuhan Skill Tambahan
Tingginya permintaan layanan non-kebakaran membuat personel damkar harus memperluas kompetensi. Damkar Sleman rutin mengirim personel untuk mengikuti pelatihan penyelamatan.
“Terkait ketugasan berhadapan dengan ular, tawon, itu awalnya otodidak. Kita belajar dari YouTube, literasi, lalu dikuatkan dengan mendatangkan ahli dan praktisi,” jelasnya.
Sarana dan Personel Masih Minim
Di tengah naiknya kebutuhan layanan, fasilitas Damkar Sleman justru terbatas. Tahun ini, mereka gagal melakukan pengadaan alat karena aturan pusat mewajibkan penggunaan produk dalam negeri, sementara sebagian besar peralatan pemadam masih impor.
“Mobil kita ada delapan, tapi yang layak operasi hanya empat,” katanya.
Jumlah itu dinilai jauh dari cukup untuk mengakomodasi seluruh wilayah Sleman. Idealnya Sleman memiliki enam pos, namun saat ini baru ada dua pos dengan total 36 personel—padahal kebutuhan ideal mencapai 56 personel.
Baca Juga: Cerita Unik Damkar! Tak Hanya Padamkan Api, tapi Redam Panas Rumah Tangga
Meski sarana terbatas, Nawa memastikan penanganan kejadian—khususnya non-kebakaran—masih bisa diupayakan.
Naiknya Kepercayaan Publik
Fenomena warga lebih memilih damkar daripada polisi disebut Nawa tak lepas dari naiknya tingkat kepercayaan publik. Reputasi damkar terbangun dari pengalaman langsung warga dan diperkuat oleh media sosial.
“Gelombang kepercayaan ini ada di media sosial. Ketika itu terverifikasi netizen, sudah tidak ada yang bisa membantah,” ujarnya.
“Nah, tingkat kepercayaan ini yang akhirnya terus menaikkan harapan publik terhadap damkar,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Polri Prediksi 2,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Saat Libur Nataru, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Kebakaran Dahsyat di Hong Kong: 2 WNI Tewas, Ratusan Orang Masih Hilang
-
Menteri PANRB Jumpa Menko Infrawil: Bahas Pelayanan Publik Sampai Program Prioritas Presiden
-
Jokowi Dituding Resmikan Bandara 'Siluman' IMIP, PSI Meradang: Itu Fitnah, Jangan Manipulasi Fakta!
-
KPK Jelaskan Asal Usul Kasus ASDP yang Terdakwanya Direhabilitasi Presiden
-
Resmi! 86 Anak Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Ajukan Permohonan Pelindungan ke LPSK
-
Viral Petugas Dipecat Gara-gara Tumbler Penumpang, Ini Klarifikasi KAI Commuter
-
Duduk Perkara Kasus ASDP Berujung Rehabilitasi Prabowo, Kenapa KPK Bersikukuh Ira Puspadewi Korupsi?
-
Pimpinan Komisi III DPR Usulkan Jabatan Kakorlantas Polri Diisi Jenderal Bintang 3, Ini Maksudnya
-
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Ratu Maxima, Bahas Inklusi Keuangan dan Judi Online