- Laporan non-kebakaran di Damkar Sleman meningkat signifikan pascapandemi, melebihi laporan kebakaran dengan rasio 1:7.
- Petugas damkar kini melayani berbagai laporan unik, mulai dari satwa hingga konsultasi pribadi, termasuk adanya laporan hoaks.
- Keterbatasan sarana prasarana dan personel Damkar Sleman menjadi tantangan signifikan meskipun kepercayaan publik meningkat.
Suara.com - Dalam beberapa waktu terakhir, muncul fenomena baru: warga lebih memilih mengadu ke petugas pemadam kebakaran (damkar) ketimbang ke polisi, baik untuk urusan serius maupun yang dianggap remeh.
Tren ini juga dirasakan oleh petugas Damkar Kabupaten Sleman. Laporan non-kebakaran meningkat tajam dan kini jumlahnya jauh lebih besar dibanding laporan kebakaran.
Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto, menyebut perubahan ini mulai terasa sejak pascapandemi Covid-19.
“Sebenarnya ini pascacovid tren itu naik. Kita berbicara Indonesia ya, pascacovid naik. Ini terlepas dari situasi politik,” kata Nawa, Kamis (27/11/2025).
Laporan Meluas: Dari Satwa, Masalah Pribadi, Hingga Skripsi
Menurut Nawa, jenis laporan yang masuk kini jauh melebar dari urusan kebakaran. Mulai dari penangkapan satwa, barang hilang, hingga kasus serius yang menyangkut nyawa manusia.
Hingga kini, permintaan penanganan satwa—khususnya ular dan tawon—masih menjadi yang paling sering diminta. Setiap hari, Damkar Sleman menerima 5–6 laporan non-kebakaran. Rasio kasus kebakaran dibanding non-kebakaran bahkan sudah mencapai 1:7.
“Dulu itu awalnya kan ular. Ular, kucing, baru tawon. Itu yang kemudian merembet ke yang lainnya. Mulai dari yang serius sampai yang menurutku ya tidak serius,” ujarnya.
Hal sepele pun pernah dilaporkan, seperti ponsel atau kunci motor jatuh ke got.
Baca Juga: Cerita Unik Damkar! Tak Hanya Padamkan Api, tapi Redam Panas Rumah Tangga
Meski begitu, tetap ada kasus berbahaya yang membutuhkan respons cepat, termasuk penyelamatan nyawa.
“Yang serius pernah ada upaya bunuh diri, percobaan bunuh diri naik ke tower,” kata Nawa.
Beberapa warga bahkan meminta bantuan yang berada di luar kewenangan damkar, seperti konsultasi masalah rumah tangga hingga mencari pasangan hidup. Ada juga mahasiswa yang datang atau menghubungi lewat WhatsApp untuk meminta bantuan tugas kuliah.
“Kita tetap layani dengan baik,” ujarnya.
Laporan Hoaks Masih Sering Terjadi
Damkar Sleman juga menghadapi laporan palsu atau hoaks yang dikirim oknum tak bertanggung jawab. Sebagian besar laporan masuk lewat WhatsApp dan telepon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rombakan Besar Prolegnas 2026: RUU Danantara dan Kejaksaan Dihapus, RUU Penyadapan Masuk Radar Utama
-
DPR Soroti Rentetan Bencana di Sumatera, Desak Pemda Tindak Tegas Alih Fungsi Lahan
-
KPK Belum Juga Terima Keppres Rehabilitasi Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Gagal Bebas Hari Ini?
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Awal 2026 Diterapkan, Mengapa KUHAP Baru Jadi Ancaman?
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Promosi Nikah Siri di TikTok Bikin Resah: Jalur Berisiko, Tapi Peminatnya Makin Menggila
-
Tak Kesal, Tapi Ancaman Purbaya Bekukan Bea Cukai Seperti Era Orba Tetap Berlaku Sampai...