- Warga Muara Angke habiskan jutaan rupiah per bulan hanya untuk membeli air bersih.
- Pemprov larang sedot air tanah, tawarkan solusi Kios Air dan pipa PAM Jaya.
- Solusi PAM Jaya diragukan bisa hentikan eksploitasi air tanah oleh industri besar.
Suara.com - "Buat mandi aja rasanya di badan licin. Jadi harus dibilas lagi pakai air yang bening," keluh Ma'un, seorang warga Kampung Nelayan RW 22 Muara Angke, Jakarta Utara. Cerita sederhananya adalah potret keseharian yang getir, sebuah ironi di jantung ibu kota.
Di kawasan pesisir ini, warga hidup dalam kepungan masalah. Selain ancaman rob dari tanggul yang mulai merembes, krisis air bersih telah menjadi hantu yang menghantui mereka selama bertahun-tahun.
Bagi Ma'un dan tetangganya, air jernih adalah kemewahan yang harus dibeli dengan harga mahal.
Jutaan Rupiah Sebulan untuk Setetes Air Jernih
Kondisi air tanah yang payau dan asin memaksa warga untuk bergantung pada pedagang air keliling. Dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per jeriken, pengeluaran satu keluarga bisa membengkak hingga Rp 1 juta setiap bulannya, sebuah beban yang sangat berat bagi perekonomian mereka.
Roy, Sekretaris RW 22, bahkan berkelakar getir tentang prioritas hidup warganya.
"Saya di sini nggak pernah dengar cerita warga kekurangan beras, tapi kekurangan air," ujar Roy kepada Suara.com di Muara Angke, Jumat (28/11/2025).
Di tengah jeritan warga akan mahalnya air bersih, ironi lain datang dari kebijakan pemerintah. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara tegas melarang warga di Muara Angke untuk menyedot dan mengonsumsi air tanah. Kebijakan ini bukan tanpa alasan kuat.
Eksploitasi air tanah yang masif ditengarai menjadi penyebab utama percepatan laju penurunan permukaan tanah di Jakarta.
Baca Juga: Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
"Ini sangat berbahaya, apalagi untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir," tegas Pramono pada pertengahan Juni lalu.
Tanah yang terus ambles adalah bom waktu yang mengancam keselamatan ribuan jiwa.
Secercah Harapan Bernama Pipa PAM Jaya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya melarang, tetapi juga mencoba menawarkan solusi. PAM Jaya ditugaskan untuk mengakhiri dahaga panjang warga Muara Angke.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengonfirmasi bahwa Muara Angke memang belum tersambung jaringan perpipaan resmi. Pihaknya kini tengah bergegas membangun jaringan baru dan menargetkan air bersih dapat mengalir langsung ke rumah-rumah warga pada Triwulan II tahun 2026.
Antusiasme warga terlihat dari 900 rumah yang telah mendaftar dari total potensi 1.700 sambungan baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen