- Warga Muara Angke habiskan jutaan rupiah per bulan hanya untuk membeli air bersih.
- Pemprov larang sedot air tanah, tawarkan solusi Kios Air dan pipa PAM Jaya.
- Solusi PAM Jaya diragukan bisa hentikan eksploitasi air tanah oleh industri besar.
"Warga Muara Angke berhak mendapatkan akses air minum perpipaan yang layak, stabil, dan terjangkau," ujar Arief pada November lalu.
Namun, 2026 masih terasa jauh. Lantas, bagaimana warga bertahan hingga saat itu? PAM Jaya mengambil tanggung jawab dengan menyediakan solusi sementara berupa 7 unit Kios Air. Toren-toren besar ini setiap hari diisi ulang oleh truk tangki, menawarkan harga yang jauh lebih bersahabat.
Jika dari pedagang keliling satu jeriken air bisa mencapai Rp 5.000, di Kios Air warga hanya perlu membayar Rp 400 untuk volume yang sama.
"Bedanya lumayan, bisa dapat berapa pikul (jeriken) itu," kata Roy penuh syukur.
Meski begitu, Kios Air yang jumlahnya terbatas—hanya 7 dari 63 yang diusulkan—belum sepenuhnya menggantikan peran pedagang keliling, terutama bagi para pemilik warung makan yang membutuhkan pasokan air dalam jumlah besar.
Solusi yang Masih Menyisakan Tanda Tanya
Kebijakan Pemprov untuk fokus pada penyediaan air bersih bagi warga adalah langkah yang patut diapresiasi. Namun, pengamat tata kota, Yayat Supriatna, menyoroti celah besar dalam solusi ini.
Krisis penurunan muka tanah di pesisir Jakarta, menurut data Dinas Sumber Daya Air, juga disebabkan oleh aktivitas industri yang menyedot air tanah dalam volume masif.
Yayat sangsi bahwa kehadiran PAM Jaya yang berfokus pada pemukiman warga dapat secara efektif menghentikan praktik eksploitasi air tanah oleh sektor komersial.
Baca Juga: Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
"Ini yang besar-besar seperti mal atau industri gimana? Yang butuh air dengan debit lebih besar gimana?" tanya Yayat saat dihubungi Suara.com.
Pertanyaan ini menjadi kunci dari efektivitas kebijakan jangka panjang. Mampukah PAM Jaya, setelah jaringan pipanya terpasang, memenuhi kebutuhan air seluruh elemen di Muara Angke, dari rumah tangga hingga industri raksasa?
Yayat menegaskan, jika PAM Jaya tidak siap dengan perhitungan kapasitas yang akurat, larangan penyedotan air tanah akan menjadi macan ompong.
"Kalau belum siap, ya orang akan tetap ambil air tanah," tuturnya.
Pada akhirnya, nasib Muara Angke—apakah akan selamat dari krisis air dan ancaman tenggelam—bergantung pada kesiapan dan ketuntasan solusi yang ditawarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen