- FSPMI berunjuk rasa di Balai Kota Jakarta pada Rabu (3/12/2025) menuntut penegakan hukum terkait tunggakan upah pekerja.
- Aksi ini menyoroti kasus kekurangan upah pekerja PT Indomarco Prismatama sejak 2022 dan PT Permata Griya Asri.
- Kardinal mendesak Gubernur Pramono Anung segera menindak perusahaan pelanggar setelah upaya audiensi gagal.
Suara.com - Massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut kepastian hukum terkait kekurangan upah, Rabu (3/12/2025).
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI DKI Jakarta, Kardinal, mengatakan aksi ini melibatkan perwakilan karyawan PT Permata Griya Asri dan PT Indomarco Prismatama.
Kardinal menjelaskan bahwa karyawan Indomarco menghadapi masalah kekurangan pembayaran upah sejak tahun 2022, yang hingga kini belum diselesaikan oleh perusahaan.
"Ada selisih yang rata-rata pekerja di Indomarco ini sekitar kekurangan upahnya Rp112.000 per bulan," ujar Kardinal saat ditemui di lokasi aksi.
Menurut Kardinal, jika diakumulasikan dalam satu tahun, setiap pekerja kehilangan hak normatifnya sekitar Rp1,4 juta akibat kebijakan perusahaan tersebut.
Padahal, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah memenangkan gugatan para pekerja terkait selisih upah tersebut. Namun perusahaan berdalih menunggu terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub).
"Artinya, kami pengin kepastian, karena bicara masalah kebijakan, pelaksana peraturan adalah pemerintah," tegasnya.
Selain Indomarco, karyawan PT Permata Griya Asri (PGA) juga menuntut pembayaran kekurangan upah yang kasusnya bahkan sudah diputus inkrah hingga tingkat Mahkamah Agung.
Permasalahan di PT PGA dinilai lebih pelik karena manajemen diduga telah memotong gaji karyawan untuk iuran BPJS namun tidak menyetorkannya.
Baca Juga: Polri Siapkan Aturan Baru Pengamanan Demo, Bakal Belajar Langsung ke Inggris!
Kardinal mendesak pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung untuk berani menindak pengusaha yang melanggar hukum.
Sebelum melangkah ke sana, mereka juga berharap Pramono Anung mau membuka pintu audiensi untuk menampung keluhan langsung.
"Kami sudah minta audiensi dengan Dinas Tenaga Kerja, kemudian diminta ke kantor Gubernur, dan itu kayak dipimpong, nggak ada kepastian," keluh Kardinal.
Ia tak lupa melontarkan satire tajam terkait slogan "Jakarta Menyala" yang diusung oleh pemerintah daerah saat ini, jika nasib buruh tetap diabaikan.
"Yang katanya Jakarta Menyala, ya bagi kami ketika persoalan ini belum selesai, ya Jakarta gelap gulita," pungkas Kardinal.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Bertahan di Tengah Tantangan, Para Pemimpin Media Ungkap Strategi Jaga Bisnis dan Kredibilitas
-
Setelah Periksa Ridwan Kamil, KPK Buka Peluang Tersangka Baru di Kasus BJB
-
DPR Kritik Pernyataan Cak Imin soal Tobat Nasuha, Minta Pemerintah Fokus pada Solusi Bencana
-
RK Klaim Tak Tahu Kasus Korupsi BJB, KPK Tanggapi Santai: Kami Punya Saksi dan Bukti Lain
-
Nasib Ketua PN Jaksel dan 3 Hakim Nonaktif Ditentukan Hari Ini di Kasus Suap CPO
-
Aceh Tamiang Masih Terisolasi Total Usai Banjir Bandang, Netizen Ramai-Ramai Minta Pertolongan!
-
Jelang HUT ke-48, BPJS Ketenagakerjaan Gelar "Risk Governance Resilience" demi Perkuat Integritas
-
Terdampak Banjir, SPPG di Aceh Ganti MBG dengan Menu Lokal dan Masak Pakai Briket Batu Bara
-
Tergiur Rp26 Juta, Pasutri Ini Ditangkap Saat Jadi Kurir Sabu 19 Kg di Tambora
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional