Suara.com - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menyalurkan bantuan logistik bagi ribuan warga yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Langkah cepat tanggap ini dilakukan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang mengalami kerugian material akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
Menteri P2MI, Mukhtarudin secara simbolis melepas empat truk dan tiga minibus yang membawa bantuan kemanusiaan menuju tiga provinsi tersebut. Bantuan yang dikirim mencakup bahan pangan, air minum, pakaian, perlengkapan sehari-hari, tenda, hingga perahu karet.
Distribusi bantuan dilakukan melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masing-masing wilayah, agar seluruh paket logistik dapat diterima masyarakat secara tepat sasaran.
“Akan kami salurkan melalui pemerintah, yaitu BNPB. Bantuan mencakup makanan, minuman, pakaian, tenda, perahu karet, dan lainnya,” ujar Mukhtarudin di Kantor KemenP2MI, Jakarta, Jumat, (5/12/2025).
Donasi untuk korban bencana dihimpun selama empat hari, dan KemenP2MI memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut berpartisipasi. Mukhtarudin juga menyampaikan duka cita atas bencana yang melanda tiga provinsi tersebut serta berharap proses pemulihan dapat berjalan cepat.
“Semoga masyarakat terdampak diberi kesabaran dan ketabahan. Bersama pemerintah dan Bapak Presiden, kami bergotong royong membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa sejumlah pegawai KemenP2MI yang tinggal di Aceh juga menjadi korban dan mengalami luka-luka, dan kementerian memastikan mereka menerima bantuan.
Pelepasan bantuan kemanusiaan ini turut disaksikan oleh Wakil Menteri P2MI Christina Aryani, Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla, Sekretaris Jenderal KemenP2MI Irjen Pol. Dwiyono, serta jajaran pejabat lainnya.
Baca Juga: Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
Berita Terkait
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Temuan Ferry Irwandi di Langkat, Ribuan Pengungsi Banjir Tidur Berhimpitan di Atas Rel Kereta Api
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat