- Donasi besar yang digalang content creator Ferry Irwandi untuk korban bencana di Sumatra menyoroti krisis kepercayaan publik.
- Pengamat politik Rocky Gerung menyebut fenomena ini sebagai paradoks antara kemampuan negara menarik pajak.
- Antusiasme publik berdonasi melalui kanal pribadi mengindikasikan legitimasi pemerintah diragukan dalam urusan sosial.
Suara.com - Gelombang donasi besar-besaran untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra, yang digalang oleh content creator Ferry Irwandi atau Praz Teguh, telah memicu perdebatan mendalam mengenai kondisi sosial politik di Indonesia.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut fenomena ini sebagai sebuah "paradoks" yang secara terang-terangan menyingkap jarak dan krisis kepercayaan antara pemerintah dan warga negara.
Dalam perbincangan di kanal Hersubeno Point, Kamis malam (4/12/2025), Rocky menilai bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya mencerminkan kerusakan alam, tetapi juga menunjukkan rapuhnya hubungan kepercayaan publik terhadap negara.
Rocky menyoroti perbandingan yang mencolok antara kemampuan negara menarik pajak dan antusiasme publik menyalurkan bantuan secara mandiri.
"Kita lihat satu paradoks. Bahwa pemerintah kesulitan atau kewalahan mengumpulkan pajak untuk membiayai pembangunan," katanya, dalam video yang viral, dikutip pada Minggu (7/12/2025).
Sebaliknya, ia mencatat bahwa respons masyarakat yang berbondong-bondong menyumbang melalui kanal pribadi Ferry Irwandi menunjukkan hal berbeda.
“Masyarakat dengan sukarela menyumbang [melalui] saudara Ferry Irwandi, dalam waktu dengan cara saksama dalam tempo singkat-singkatnya miliaran rupiah masuk,” sambungnya.
Menurut Rocky, fakta ini menandakan bahwa nilai kemanusiaan yang adil dan beradab justru tumbuh subur di ruang publik masyarakat sipil.
Ia mengkritik, "Sebaliknya pemerintah tidak peduli dengan kesosialan manusia."
Baca Juga: Tanpa Ragu! Tasya Revina Donasikan Semua Penjualan Produk Demi Bantu Korban Banjir Sumatra
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menilai fenomena ini bukan semata tentang bantuan kemanusiaan, tetapi juga menyangkut bagaimana masyarakat memandang legitimasi dan kewajiban bernegara.
Rocky Gerung memandang ada semacam gejala tidak wajar terkait cara publik memaknai kewajiban mereka terhadap negara, yang dipicu oleh ketidakpercayaan.
“Dan itu yang menyebabkan orang sekarang menganggap bahwa ya lebih baik bayar pajak lewat bencana daripada ditagih oleh pemerintah,” ungkapnya.
Fakta bahwa miliaran Rupiah dapat terkumpul melalui inisiatif swasta dalam waktu singkat menunjukkan persoalan pelik bangsa saat ini, di mana nilai-nilai Pancasila—khususnya kemanusiaan—tidak diejawantahkan secara optimal dalam kebijakan dan respons pemerintah terhadap bencana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Soal Krisis Lingkungan, Menag Nasaruddin Dorong Ekoteologi Lintas Agama
-
Wamensos Agus Jabo Ungkap Parahnya Dampak Banjir Bandang di Aceh Tamiang
-
Prabowo Berangkat Menuju Aceh Pagi Ini: Kita Buktikan Reaksi Pemerintah Cepat
-
Ustaz Adi Hidayat: Elit Politik Stop Atraksi, Mohon Perhatian Tulus untuk Korban Bencana
-
Komunitas Disabilitas Galang Donasi Rp 200 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
-
Pramono Anung Dorong Event Lari Jadi Cara Baru Menjelajahi Jakarta
-
Pemerintah Tolak Bantuan Asing, Gubernur Aceh Khawatir Korban Bencana Meninggal Kelaparan
-
Update Korban Bencana Sumatera: 916 Meninggal Dunia, Ratusan Orang Hilang
-
Ahli Cornell University Kagum Gereja Jadi 'Benteng' Masyarakat Adat di Konflik Panas Bumi Manggarai
-
Kemendagri Angkat Bicara Tanggapi Bupati Aceh Selatan Bepergian ke Luar Negeri di Tengah Bencana