News / Nasional
Senin, 08 Desember 2025 | 20:17 WIB
Prof Nadirsyah Hosen stau Gus Nadir. [Tangkapan layar/Twitter]
Baca 10 detik
  • LPBH PBNU menyanggah pandangan Gus Nadir bahwa marwah NU ada di tangan Syuriah karena dianggap tidak komprehensif.
  • Sekretaris LPBH mengkritik keputusan Syuriah memakzulkan Ketua Umum Gus Yahya dinilai melanggar prosedur AD/ART.
  • Kiai sepuh telah mengadakan forum di Lirboyo dan Tebuireng untuk menjembatani isu krusial mengenai dinamika internal PBNU.

Namun, seruan dari para kiai sepuh tersebut seolah tak dihiraukan. Hakam menyayangkan sikap Syuriah yang terkesan jalan terus dengan agendanya sendiri.

“Semua meminta ada tabayyun dan tunduk pada regulasi organisasi. Tapi apa faktanya? Syuriah tak menghiraukan malah nekat menggelar pleno. Lalu masih relate-kah kita mendukung marwah terhadap orang yang salah?” imbuhnya.

Oleh karena itu, Hakam mengajak semua pihak, khususnya warga Nahdliyin, untuk melihat persoalan ini secara jernih.

Menurutnya, isu yang terjadi saat ini adalah persoalan organisatoris dan etis. Sikap hormat dan tawaddu kepada kiai tidak seharusnya menghilangkan nalar kritis dan objektivitas ketika menyangkut penegakan aturan main organisasi.

“NU itu organisasi yang menjunjung tinggi kehormatan kiai. Orang yang berorganisasi pasti paham aturan-aturannya. Sesederhana itulah memahami dinamika saat ini,” pungkasnya.

Load More