News / Nasional
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:06 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil. (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, menyatakan kondisi kesehatan pengungsi di lokasi terisolir Aceh sangat memprihatinkan.
  • Nasir mendorong Presiden menetapkan banjir Sumatera sebagai darurat bencana nasional untuk percepatan evakuasi dan bantuan logistik.
  • Kebutuhan mendesak adalah status bencana nasional untuk fokus koordinasi, sebab kesehatan warga rentan terancam penyakit pasca-bencana.

“Akhir Januari sudah masuk Ramadhan, lalu disusul Lebaran. Kita bisa membayangkan mereka menyambut Ramadhan dan Lebaran dalam kondisi seperti itu, rumah masih penuh lumpur, material semuanya hilang,” tegasnya.

“Ini yang saya katakan bahwa status itu adalah upaya untuk menyelamatkan kemanusiaan,” imbuhnya menandaskan.

Jangan Berpatok Regulasi

Nasir tidak membantah jika dalam penerapan status bencana nasional diperlukan beberapa regulasi. Namun saat ini, ia berharap pemerintah tidak hanya berpatokan pada regulasi, namun ada fakta di lapangan yang menjadi fakta objektif.

“Jangan hanya melihat dari sisi regulatif semata. Ada fakta objektif yang harus dilihat oleh negara,” ungkap Nasir.

Fakta di lapangan saat melakukan tinjauan, kata Nasir, masyarakat sangat membutuhkan kesehatan terutama mereka yang masuk kelompok rentan, yakni wanita dan anak-anak.

Saat, ini kesehatan di lokasi pengungsian yang masih terisolir sangat dibutuhkan. Pasalnya beberapa rumah sakit dan alat-alat kesehatan sudah tidak dapat digunakan akibat terendam lumpur dan terbawa banjir.

“Beberapa rumah sakit terdampak banjir, alat-alat rumah sakit tidak bisa dipakai lagi. Jadi ini juga soal konsep kesehatan yang sangat berisiko. Itulah sebabnya jangan ragu untuk menetapkan status, karena dengan status itu semua pihak bisa bekerja dengan baik.,” tandas Nasir.

Baca Juga: Sentil Pejabat, Fedi Nuril: Stop Bahas Pilkada di Tengah Bencana!

Load More