News / Metropolitan
Rabu, 10 Desember 2025 | 16:17 WIB
Hansel, salah satu korban selamat kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025). [Suara.com/Adiyoga]
Baca 10 detik
  • Korban selamat ceritakan detik-detik terjebak kebakaran maut di Kemayoran.
  • Terjebak di atap, mereka selamat lewat gedung sebelah menggunakan tangga darurat.
  • Asap kimia dari AC membuat atap gedung juga tidak aman untuk berlindung.

Suara.com - Kebakaran hebat yang melanda kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025), menyisakan cerita perjuangan hidup dan mati. Hansel, salah satu korban selamat, menceritakan detik-detik menegangkan saat ia dan rekan-rekannya terjebak di antara api dan asap pekat.

Berada di lantai empat, Hansel mengaku akses evakuasi ke bawah sudah tertutup total oleh asap. Pilihan satu-satunya yang tersisa adalah naik ke atap gedung.

"Mau turun tidak bisa, ya sudah, kami naik. Di bawah sudah tidak mungkin," ujarnya di lokasi kejadian, Rabu (10/12/2025).

Namun, rooftop yang diharapkan menjadi zona aman ternyata tak kalah mencekam. Asap berbau bahan kimia mulai menyembur keluar dari unit pendingin udara (outdoor AC), membuat mereka kesulitan bernapas.

"Di rooftop itu kan banyak outdoor AC, asap sudah keluar dari situ semua. Kami di atas juga berharap pada angin. Sekali tidak ada angin, kami juga megap-megap. Asapnya bau kimia," jelasnya.


Di tengah situasi yang ia sebut sebagai "near death experience", Hansel dan rekan-rekannya berjuang mencari celah udara bersih untuk bertahan.

"Minta pertolongan ke Tuhan saja. Dibilang pasrah juga tidak, cuma ya, percaya saja," ungkapnya.

Harapan muncul saat mereka menemukan jalan keluar melalui atap gedung sebelah. Dengan saling menenangkan diri, mereka berhasil mengikatkan tangga darurat untuk proses evakuasi.

"Kebetulan ada yang bisa mengikat tangga, terus ya sudah, saling menenangkan diri," beber Hansel.

Baca Juga: Detik-detik Api Kebakaran Lalap Basement Pesantren Mawaddah, 9 Unit Damkar Tiba Dalam 7 Menit

Proses evakuasi dari atap gedung pun dilakukan secara teratur dengan memprioritaskan keselamatan rekan-rekan perempuan terlebih dahulu.

"Turun dua laki-laki dulu untuk menjemput yang perempuan di bawah, baru kemudian yang perempuan turun," tuturnya.

Total, terdapat sekitar 11 hingga 12 orang karyawan yang berhasil selamat melalui rute evakuasi darurat ini.

Load More