News / Nasional
Rabu, 17 Desember 2025 | 12:12 WIB
Rocky Gerung. (Youtube Mahfud MD Official)
Baca 10 detik
  • Rocky Gerung mengkritik pernyataan Prabowo tentang orang pintar yang hanya bisa mengkritik, menyiratkan adanya kebodohan dalam pemerintahan.
  • Rocky menyoroti data ketidakpercayaan 46-47 persen publik terhadap harapan ekonomi dan politik di tengah tingginya kepercayaan pada Presiden.
  • Menurutnya kepercayaan publik yang tinggi terhadap Presiden berbanding terbalik dengan lembaga demokrasi.

Namun, ia memperingatkan bahwa angka tersebut berbanding terbalik dengan kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi.

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah Menteri dan anggota Kabinet Merah Putih. (Instagram/@sekretariat.kabinet)

"Bahaya betul seorang pemimpin dielu-elukan di dalam nilai kuantitatif yang sebegitu besar, sementara demokrasi, lembaga-lembaga, public bodies itu tidak dipercaya. Artinya, ada kultus individu," jelas Rocky.

Ia menambahkan bahwa dalam demokrasi yang sehat, seorang Presiden tetap aman meski hanya dipercaya 20 persennya asalkan sistem demokrasinya dipercaya.

"Tapi ini kebalik, Presiden dipercaya 80%, demokrasi tidak dipercaya. Kontradiksi itu yang ingin kita ucapkan bahwa ada kepura-puraan opini publik," lanjutnya.

Rocky juga menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan didasarkan pada argumen akademis dan kecintaan pada negeri.

Tujuannya hanyalah satu memanggil kembali akal sehat ke dalam republik.

"Jadi kalau kritik dari kami dimaksudkan untuk memanggil kembali akal sehat ke dalam republik ini, hanya itu yang kita inginkan," pungkasnya.

Reporter: Safelia Putri

Baca Juga: Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya

Load More