- Pada Jumat (19/12/2025), Pelabuhan Bakauheni mengalami puncak arus mudik Nataru, ditandai ribuan kendaraan menumpuk.
- Peningkatan volume kendaraan dan cuaca ekstrem Selat Sunda menyebabkan antrean memanjang hingga satu kilometer.
- ASDP menyiagakan 51 unit kapal feri serta mengoptimalkan buffer zone untuk mengurai kepadatan kendaraan.
Suara.com - Lonjakan arus penumpang dan kendaraan mulai terlihat secara signifikan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Jumat (19/12/2025).
Kondisi ini menandai dimulainya puncak arus mudik menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Ribuan kendaraan calon penumpang kapal feri terpantau memenuhi kantong-kantong parkir dan area dermaga untuk menyeberang menuju Pulau Jawa.
Peningkatan volume kendaraan sebenarnya sudah mulai terdeteksi sejak awal pekan, tepatnya pada Senin (15/12).
Kenaikan intensitas kendaraan yang terus merangkak naik ini mengakibatkan terjadinya hambatan arus lalu lintas, terutama di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni.
Para pengendara harus ekstra sabar menghadapi antrean yang mengular akibat tingginya animo masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun di luar daerah.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Partogi Tamba, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari posko angkutan Nataru, volume kendaraan yang menyeberang menuju Pelabuhan Merak, Banten, telah menyentuh angka ribuan unit.
Menariknya, pergerakan kali ini masih didominasi oleh kendaraan angkutan barang yang mengejar penyelesaian distribusi logistik sebelum pembatasan operasional diberlakukan.
“Total kendaraan mencapai 7.475 unit. Dari jumlah tersebut, kendaraan logistik atau truk mendominasi antrean dengan jumlah 3.864 unit, disusul mobil pribadi sebanyak 2.794 unit. Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang baik pejalan kaki maupun dalam kendaraan tercatat sebanyak 28.821 orang,” kata dia.
Baca Juga: BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan masuknya periode libur sekolah dan cuti bersama bagi karyawan di berbagai kota besar di Indonesia.
Dampak Cuaca Ekstrem di Selat Sunda
Kemacetan yang terjadi di area pelabuhan tidak hanya disebabkan oleh volume kendaraan yang meningkat, tetapi juga faktor alam.
Cuaca ekstrem yang melanda kawasan perairan Selat Sunda dalam beberapa hari terakhir menjadi kendala utama dalam kelancaran operasional kapal. Angin kencang dan gelombang tinggi memaksa nahkoda untuk lebih berhati-hati saat melakukan manuver sandar maupun saat berlayar.
Akibat kendala cuaca tersebut, jadwal keberangkatan dan waktu sandar kapal feri mengalami pergeseran (delay), yang secara otomatis memicu penumpukan kendaraan di darat.
Partogi Tamba menjelaskan bahwa antrean kendaraan pada puncaknya, yakni sejak Kamis malam hingga Jumat pagi, sempat mencapai panjang sekitar satu kilometer dari area pintu masuk pelabuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971