- Dino Patti Djalal mengkritik Menlu Sugiono melalui Instagram pada Minggu (21/12/2025) setelah komunikasi langsung buntu.
- Kritik utama meliputi minimnya kehadiran Menlu di Kemlu dan komunikasi publik yang sangat minim selama menjabat.
- Menlu Sugiono juga dikritik karena menjauh dari pemangku kepentingan serta menolak kolaborasi dengan organisasi akar rumput.
Suara.com - 'Tamparan' keras datang dari diplomat senior Indonesia, Dino Patti Djalal, yang ditujukan langsung kepada Menteri Luar Negeri Sugiono.
Tak tanggung-tanggung, Dino membeberkan empat kritik tajam yang menurutnya bisa membuat kinerja Sugiono mendapatkan rapor merah dalam sejarah diplomasi Indonesia.
Kritik ini disampaikan secara terbuka melalui sebuah video pernyataan yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @dinopattidjalal, pada Minggu (21/12/2025).
Langkah ini diambil Dino setelah merasa semua jalur komunikasi langsung dengan Menlu Sugiono menjadi buntu selama berbulan-bulan.
"Saya Dino Patti Djalal menyampaikan pesan ini sebagai sesepuh Kementerian Luar Negeri, sebagai pendukung politik luar negeri, sebagai ketua ormas hubungan internasional terbesar di Indonesia dan di Asia, dan juga sebagai rakyat. Saya juga membuat pesan ini sebagai orang yang sudah berkecimpung dalam diplomasi selama 40 tahun, baik dari dalam maupun luar pemerintahan," ujar Dino, menegaskan kapasitasnya dalam menyampaikan kritik tersebut.
Ia berharap Menlu Sugiono tidak bersikap defensif dan menjadikan masukannya sebagai bahan refleksi serius. Sebab, jika diabaikan, dampaknya bisa sangat fatal bagi citra dan efektivitas diplomasi Indonesia di panggung dunia.
“Kalau semua ini tidak dilakukan, maka Kementerian Luar Negeri akan redup, diplomasi Indonesia akan merosot dan Menlu Sugiono akan dicatat sejarah dengan nilai merah,” tegas Dino.
Berikut adalah empat kritik dan pesan menohok yang dilayangkan Dino Patti Djalal untuk Menlu Sugiono:
1. 'Sopir' yang Jarang di Kemudi Ferrari Kemlu
Baca Juga: 9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
Kritik pertama menyoroti minimnya waktu yang diluangkan Menlu Sugiono untuk memimpin langsung Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Dino mengibaratkan Kemlu sebagai mobil Ferrari—institusi terbaik yang diisi oleh talenta diplomatik luar biasa—namun tak akan optimal jika sopirnya jarang berada di belakang kemudi.
"Tapi minimal 50 persen dan kalau bisa 80 persen, Alhamdulillah," ujarnya mengenai porsi waktu yang seharusnya dicurahkan Menlu untuk Kemlu.
Menurutnya, absennya kepemimpinan yang kuat dan hadir secara fisik telah menimbulkan banyak masalah.
Banyak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang kebingungan karena tidak mendapat arahan dari pusat. Rapat koordinasi para duta besar bahkan dilaporkan tertunda hampir setahun.
Lebih parah lagi, Dino mengungkap adanya demoralisasi di kalangan diplomat. "Banyak diplomat yang kinerjanya drop karena anggarannya diturunkan. Banyak diplomat yang mengalami demoralisasi dan merasa tidak terdorong inisiatifnya karena merasa tidak akan direspons dari atas," bebernya.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Menlu Bantah Media Israel yang Sebut Prabowo akan Kunjungi Negaranya: Buktinya Kita Pulang Hari Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil