- Kemlu RI pada Kamis (4/12/2025) mengumumkan 125 dari 140 WNI di kompleks apartemen Hong Kong dipastikan selamat.
- Sembilan WNI tercatat meninggal dunia akibat kebakaran hebat yang terjadi pada Rabu (26/11) lalu di lokasi tersebut.
- Pihak berwenang Hong Kong menahan 21 kontraktor serta masih mencari lima WNI pasca-insiden yang dipicu perancah.
Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membawa kabar terbaru terkait nasib Warga Negara Indonesia (WNI) pasca-kebakaran maut di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong.
Dari total estimasi 140 WNI yang berada di lokasi, mayoritas telah dikonfirmasi dan hampir sebagian dalam kondisi aman.
Dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis, Kemlu RI merinci data terbaru para korban.
“Sampai dengan 3 Desember 2025 estimasi jumlah WNI yang tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang, sebanyak 125 di antaranya selamat,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis (4/12/2025).
Meski demikian, duka masih menyelimuti. Jumlah WNI yang meninggal dunia tercatat tetap 9 orang.
Sementara itu, satu orang korban selamat masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Fokus pencarian kini tertuju pada 5 WNI yang masih belum ditemukan. Hingga kini, pihak berwenang terus berupaya memastikan kondisi kelima warga kita tersebut.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengonfirmasi bahwa 140 WNI yang tinggal di Wang Fuk Court adalah pekerja migran sektor domestik (PRT).
Penyebab Kebakaran dan Penahanan Kontraktor
Baca Juga: Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
Kebakaran hebat yang terjadi pada Rabu (26/11) lalu itu menewaskan total 159 orang dari berbagai negara.
Investigasi awal menyebutkan bahwa perancah bambu dan lembaran plastik penutup jendela menjadi pemicu api menyebar kilat dan melalap beberapa lantai hanya dalam hitungan menit.
Otoritas Hong Kong telah menahan 21 orang dari pihak kontraktor dan konsultan terkait insiden ini.
Terkait pemulangan jenazah, Juru Bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, menyebut proses identifikasi masih berjalan, beberapa di antaranya memerlukan tes DNA.
“Tim tersebut bertugas memastikan semua informasi yang diperlukan serta pertanyaan dari keluarga WNI yang menjadi korban kebakaran tersebut dapat ditangani dengan baik,” ujar Yvonne mengenai pembentukan tim koordinasi keluarga oleh KJRI Hong Kong. (Antara)
Berita Terkait
-
WNI Pilih Kerja ke Luar Negeri, Purbaya: Kegagalan Kita Ciptakan Lapangan Kerja Dalam Negeri
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
Uya Kuya Ikut Turun Tangan, Kasus Penyiksaan Brutal WNI di Malaysia Libatkan Tiga WNI
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
Pendidikan Pasca Banjir Sumatra, JPPI: Banyak Sekolah Terendam Lumpur Hingga Hilang Terbawa Arus
-
Mengubah Paradigma: Melihat Mangrove sebagai Aset Ekonomi Berkelanjutan
-
Naik Motor Trail, Gibran Tembus Lokasi Terisolir Banjir Bandang Agam Bawa Buku Catatan
-
Jarang Hadir Rapat, Bambang Soesatyo Dilaporkan ke MKD DPR RI
-
Asal-usul Gembong Narkoba Dewi Astutik: Dari Penipu Online Hingga Bertemu Godfather Nigeria
-
Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah
-
Gus Miftah Kritik Bantuan Bencana yang Dilempar dari Helikopter: 'Niat Baik Harus dengan Cara Baik'
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Gus Miftah Berharap PBNU Segera Rukun dan Fokus Bantu Korban Bencana