- ICW pada 23 Desember 2025 melaporkan tiga dugaan korupsi ke KPK; hanya satu laporan yang ditolak.
- Dua laporan penting mengenai korupsi pengadaan gas air mata Polri dan haji belum ada tindak lanjut.
- ICW mendesak KPK segera memproses dua laporan mendesak tersebut, termasuk dugaan korupsi di tubuh Polri.
Suara.com - Lembaga anti-rasuah Indonesia Corruption Watch (ICW) melontarkan tudingan serius kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ICW menyebut bahwa dari tiga laporan dugaan tindak pidana korupsi yang mereka sampaikan sepanjang tahun 2025, hanya satu yang mendapat kepastian, itu pun berupa penolakan.
Dua laporan lainnya, yang menyangkut isu besar yakni dugaan korupsi pengadaan gas air mata di tubuh Polri dan penyelenggaraan ibadah haji, kini nasibnya terkatung-katung tanpa ada kejelasan tindak lanjut dari lembaga yang dipimpin Nawawi Pomolango tersebut.
Kepala Divisi Hukum dan Investigasi ICW, Wana Alamsyah, membeberkan status laporan-laporan tersebut saat menyambangi Gedung Merah Putih KPK.
Ia merinci bahwa laporan pertama yang telah mendapat balasan adalah terkait kegiatan retret kepala daerah.
“Pertama, retret kepala daerah. Retret kepala daerah itu tidak. KPK sudah membalas bahwa tidak bisa ditindaklanjuti,” kata Wana di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (23/12/2025).
Sementara itu, dua laporan lain yang dinilai memiliki urgensi tinggi justru mengendap tanpa respons.
Laporan tersebut adalah dugaan korupsi dalam pengadaan alat keamanan gas air mata di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) serta laporan mengenai carut-marut penyelenggaraan ibadah haji untuk tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
Hingga kini, ICW mengaku belum menerima surat balasan atau pemberitahuan perkembangan apa pun dari KPK terkait dua aduan tersebut.
Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai keseriusan KPK dalam menangani laporan dari masyarakat sipil.
Baca Juga: Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
“Belum dapat balasan dari KPK. Kami sampai saat ini masih menunggu balasan dari KPK,” ujar Wana.
Atas dasar itu, ICW secara tegas mendesak KPK untuk segera bergerak dan tidak membiarkan laporan-laporan tersebut mati suri.
Desakan ini terutama ditujukan pada kasus dugaan korupsi pengadaan gas air mata yang dinilai perlu segera diusut tuntas untuk mengungkap potensi kerugian negara dan penyalahgunaan wewenang.
“Kami sebenarnya juga mendorong agar KPK menangani dugaan korupsi gas air mata yang kami laporkan,” tandas Wana.
Berita Terkait
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!