- Sekjen PBNU Gus Ipul meminta warga tenang dan menyerahkan penyelesaian masalah internal kepada ulama melalui musyawarah dan istikharah.
- Pertemuan islah di Lirboyo memutuskan Muktamar Ke-35 NU akan segera diselenggarakan untuk menyelesaikan konflik internal organisasi.
- Penyelenggaraan Muktamar harus melibatkan Rais Aam, Ketua Umum, Mustasyar, dan sesepuh demi tercapainya ishlah organisasi.
Suara.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan respons terkait hasil pertemuan islah yang melibatkan para kiai hingga petinggi NU termasuk Rais Aam dan Yahya Cholil Staquf di Pondok Pesantren Lirboyo.
Gus Ipul meminta seluruh warga dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) untuk tetap tenang dan memercayakan penyelesaian masalah kepada para ulama.
Ia menekankan bahwa NU memiliki mekanisme unik dan spiritual dalam memecahkan setiap persoalan organisasi, yakni melalui kombinasi musyawarah dan istikharah.
"Jadi NU itu punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalah. Dari awal saya bilang, kita serahkan saja pada ulama. Nanti akan ada solusi yang kadang-kadang tidak kita duga," ujar Gus Ipul ditemui di Jakarta Barat, Jumat (26/12/2025) malam.
Menurutnya, para ulama telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk jalur langit melalui istikharah. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil resmi yang sedang berproses.
"Istikharah sudah, musyawarah sudah. Nanti kita lihat bagaimana hasilnya. Jadi saya ingin warga NU tetap tenang, pengurus NU tetap tenang. Ikuti perkembangan yang official," tambahnya.
Gus Ipul juga mengingatkan agar warga Nahdliyin tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Ia mengimbau agar masyarakat hanya mengikuti informasi resmi dan menghindari berita palsu (hoaks).
Terkait dinamika perbedaan pendapat yang sempat memanas, Gus Ipul menganggap hal tersebut sebagai dinamika yang wajar dalam tubuh organisasi sebesar NU. Ia optimistis bahwa pada akhirnya semua pihak akan kembali rukun.
"Di NU itu perbedaan pendapat biasa, yang pada akhirnya nanti akan menemukan solusi. Awalnya gegeran (ribut-ribut), akhirnya gergeran (tertawa bersama)," selorohnya menggambarkan tradisi rekonsiliasi khas NU.
Baca Juga: Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
Meski didesak awak media mengenai isu strategis lainnya, seperti wacana Muktamar yang dipercepat atau status Penjabat (PJ) Ketua, Gus Ipul memilih untuk tidak memberikan jawaban detail.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mendahului keputusan para ulama.
"Loh nanti aja, itu saya nggak mau komentar. Kita serahkan ulama aja. Masih berproses semuanya, kita belum tahu. Semua tunggu saja," katanya.
Lebih lanjut, saat ditanya soal posisinya kekinian apakah masih menjabat sebagai Sekjen atau tidak di PBNU, Gus Ipul hanya menjawab diplomatis.
"Ya nunggu aja, nunggu. Tidak bisa disampaikan sekarang saya. Tapi tunggu aja, masih berproses semuanya. Kita belum tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, Rapat Konsultasi antara jajaran Syuriyah dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang berlangsung di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (25/12/2025), menghasilkan keputusan krusial.
Berita Terkait
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Seskab Teddy dan Mensos Bahas BLT hingga Bantuan Korban Banjir Sumatra, Ini Rinciannya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga