- Pengelola mal DIY, melalui APBI, menyambut positif kajian program *work from mall* (WFM) pemerintah.
- APBI DIY menilai WFM sejalan dengan fungsi mal yang kini telah berkembang menjadi ruang publik multifungsi.
- Dukungan fasilitas utama yang dibutuhkan mal untuk mendukung program tersebut adalah penguatan jaringan internet.
Suara.com - Wacana pemerintah mengkaji program work from mall (WFM) mendapat respons positif dari pengelola pusat perbelanjaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) DIY menilai konsep tersebut sejalan dengan perubahan fungsi mal yang kini tidak hanya menjadi tempat belanja.
Ketua APBI DIY, Surya Ananta, mengatakan pusat perbelanjaan saat ini telah berkembang menjadi ruang publik multifungsi. Selain belanja, mal kini bisa dimanfaatkan untuk hiburan, kuliner, hingga pertemuan informal masyarakat.
"Kalau kami secara pengelolaan mal, kami menyambutnya positif, ya, karena kepentingan masyarakat sekarang ke mal itu tidak terbatas hanya belanja," kata Surya saat dihubungi, Senin (29/12/2025).
Ananta menilai aktivitas bekerja dan pertemuan sebenarnya sudah lama berlangsung di area pusat perbelanjaan, terutama di restoran dan kafe.
Oleh sebab itu, program work from mall dinilai bakal memperkuat praktik yang sudah berjalan secara alami.
"Memang sementara ini sudah berjalan ke arah sana, sih. Kalau diarahkan ke work from mall, itu silakan, karena dampaknya juga positif," ujarnya.
Menurut Ananta, kesiapan mal di Jogja sudah cukup baik, mengingat karakter pekerjaan saat ini semakin fleksibel dan berbasis perangkat digital.
Aktivitas kerja dapat dilakukan menggunakan laptop atau gawai, baik untuk pekerjaan individu maupun pertemuan tatap muka dan daring.
Baca Juga: WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
Sementara itu, dukungan yang dibutuhkan, kata Ananta, lebih pada penguatan fasilitas penunjang, terutama jaringan internet di area publik pusat perbelanjaan.
"Mungkin punya sitting area yang cukup sesuai, dilengkapi dengan charging segala macam. Nah, selama itu terpenuhi, ya fasilitas itu ada, menurut saya sih siap-siap saja," tuturnya.
Ditambahkan Ananta, pusat perbelanjaan juga memiliki keunggulan dari sisi kenyamanan, mulai dari pendingin ruangan, ketersediaan parkir, hingga kemudahan menjamu klien.
Belum lagi ditambah dengan beberapa tempat yang menyediakan ruang merokok. Hal-hal itu dinilai membuat mal lebih fleksibel dibandingkan kantor konvensional.
Selain itu, ia melihat program work from mall berpotensi dikombinasikan dengan promosi dan hiburan dari pusat perbelanjaan itu sendiri sehingga dapat menjadi daya tarik baru bagi masyarakat.
"Misalkan itu nanti ketemu klien atau tamunya, gitu, bahkan kalau sudah di resto tinggal suguhan minum bahkan makan. Sekalian menyambung semua, malah lebih fleksibel dibanding kalau kita di kantor," tandasnya.
Berita Terkait
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia