Suara.com - Toyota melihat teknologi mobil hibrida sebagai jalan keluar termudah jika pemerintah ingin mempromosikan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Toyota pun berharap pemerintah mendukung tumbuh-kembang pasar mobil hibrida di Indonesia melalui regulasi low carbon emission vehicle (LCEV).
Pemerintah saat ini memang sedang menyusun regulasi LCEV untuk mendorong pasar mobil berbahan bakar alternatif. Melalui peraturan LCEV, negara bakal memberikan paket insentif pajak bagi berbagai teknologi kendaraan rendah emisi gas buang.
Merespons hal ini, Presiden Direktur PT. Toyota Astra Motor (TAM), Henri Tanoto, menilai bahwa pemerintah sebaiknya menerapkan teknologi yang tidak membutuhkan infrastruktur tambahan terlalu banyak.
"Mana (teknologi) yang memerlukan infrastruktur paling sedikit. Kami harapkan hal itu dipertimbangkan juga," ucap dia saat ditemui belum lama ini di Jakarta.
Adapun teknologi itu, menurut Henri, ialah mobil hibrida yang menggabungkan mesin konvensional dengan sistem penggerak bertenaga listrik.
"Kalau kami ditanya, yang kebutuhan infrastrukturnya lebih sedikit, kan, mobil hibrida. Teknologi hibrida ini ramah lingkungan dan efisien bahan bakar. Besar harapan kami, hibrida ini bisa didukung pemerintah juga," papar Henri.
Toyota sendiri tahun ini makin rajin memamerkan teknologi hibrida mereka kepada masyarakat Indonesia. Di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, April kemarin, mereka memiliki sudut khusus untuk menjelaskan teknologi ini kepada pengunjung pameran otomotif tersebut.
Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus nanti, hal yang sama kembali dilakukan pabrikan asal Jepang ini. Bahkan, selain mempunyai sudut khusus, Toyota memboyong pula Prius Hybrid sebagai mobil eksebisi.
Terkait soal itu, Executive General Manager TAM, Fransiskus Soerjopranoto, mengingatkan bahwa saat Chief Executive Officer Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, sudah ada kesepakatan Toyota di masa depan akan menjual mobil listrik di Indonesia.
Baca Juga: Toyota: Mobil Hibrida Paling Realistis untuk Indonesia
"Tapi kami, kan, butuh melakukannya secara bertahap. Kami akan mulai dari mobil yang efisien bahan bakar. Kalau ditanya, salah satu teknologinya itu hibrida. Itu kenapa kami saat ini sibuk mengedukasi pasar," tandas Soerjopranoto.
"Teknologi yang paling dekat adalah hibrida tapi tujuan akhir kami adalah mobil listrik," tegas Soerjopranoto lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
7 Motor yang Bisa Bawa Barang Banyak: Bagasi Melimpah hingga 44 Liter
-
5 Pilihan Motor Honda yang Mirip Vespa untuk Mahasiswa: Desain Retro, BBM Irit
-
5 Motor Matic Bekas dengan Bagasi Lega, Paling Oke untuk Kurir Makanan
-
5 Mobil Listrik yang Mudah Diparkir: Mulai Rp180 Jutaan, Klop Buat Pengemudi Pemula
-
SUV China Bikin Geger, Spek Gahar dan Ada Shower Biar Segar
-
Terpopuler: Nissan Juke Bangkit dari Kubur, Motor Berbagasi Lega Cocok untuk Belanja
-
5 Mobil Bekas Eropa Irit untuk Pencinta Brand, Budget ala Kelas Menengah
-
5 Skuter Matic Bekas dengan Bagasi Lega untuk Belanja Ibu Rumah Tangga
-
4 Motor Honda Mirip Vespa: Gaya ala Sultan, Dompet Tetap Aman
-
Perbandingan Dua Mobil PHEV Asal China yang Tawarkan Efisiensi Tanpa Tinggalkan Performa