Suara.com - Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dapat berdampak pada gairah konsumsi sektor otomotif meski hanya akan terasa di satu triwulan.
"Saya rasa salah satu targetnya adalah bagaimana bisa meningkatkan gairah konsumsi masyarakat. Namun, menurut saya untuk pemberian PPnBM saja masih belum bisa mendongkrak konsumsi tersebut," ujar Kepala centre of industry, trade and Investment, Indef Andry Satrio Nugroho di Jakarta, Jumat (19/2/2021).
Menurut dia, di tengah pandemi ini masyarakat cenderung menahan konsumsi untuk kebutuhan sekunder.
"Di tengah kondisi yang saat ini masih ke arah WFH (work from home) dan kondisi masyarakat yang masih berjaga-jaga untuk ketidakpastian ke depan juga membuat mereka cenderung tidak spending untuk membeli mobil," ucapnya.
Meski terdapat kebijakan lanjutan seperti pembebasan uang muka atau down payment (DP) nol persen, lanjut dia, juga belum tentu dapat mendorong konsumsi di sektor tersebut.
"Menurut saya masih bergantung kepada perbankannya juga, saat ini perbankan masih berjaga-jaga untuk pemberian kredit kendaraan meskipun arahnya sudah membaik," katanya.
Jika kebijakan itu berdampak, ia memprediksi, efeknya hanya terasa dalam satu kuartal.
Andry juga mengatakan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan perlu berhati-hati terhadap insentif PPnBM itu.
"Akan ada penurunan pendapatan negara dari PPnBM ketika kebijakan ini diterapkan," ucapnya.
Baca Juga: Honda: Sasaran Diskon Pajak Mobil Baru Sudah Tepat
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor merupakan upaya pemerintah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021.
“Kami targetkan berlaku per 1 Maret karena kita mengejar pertumbuhan kuartal I dan mengejar momentum Ramadhan dan Lebaran,” katanya.
Susi menyatakan hal itu terjadi karena relaksasi PPnBM kendaraan bermotor merupakan kebijakan awal untuk mendorong perekonomian dari sisi demand karena fokus pemerintah saat ini adalah menaikkan konsumsi rumah tangga. [Antara]
Berita Terkait
- 
            
              Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
- 
            
              Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
- 
            
              Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
- 
            
              Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
- 
            
              'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
- 
            
              Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
- 
            
              Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
- 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
- 
            
              Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
- 
            
              Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
- 
            
              Isuzu Perkenalkan Teknologi Transportasi Cerdas dengan Rangka Vertikal di JMS 2025
- 
            
              Daihatsu Rocky Hybrid Mulai Masuk Jalur Produksi, Konsumen Segera Terima Unit Dalam Waktu Dekat
- 
            
              Penyebab hingga 3 Cara Mengatasi Water Hammer Motor Pasca Nekat Terjang Banjir
- 
            
              Fitur Mitsubishi Destinator yang Membantu Berkendara Saat Hujan
- 
            
              5 Rekomendasi Mobil Mirip Jeep Rubicon: Alternatif Lebih Murah, Harga Mulai 200 Jutaan!
- 
            
              Rekomendasi Mobil Listrik Keluarga Mulai Rp 300 Jutaan
- 
            
              Mitsubishi Destinator Sekelas Apa? Intip Harga, Tenaga dan Pajak 5 Kompetitornya
- 
            
              Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus, Cek Biaya Tersembunyi yang Tetap Wajib Dibayar
- 
            
              7 Mobil Mungil 40 Jutaan untuk Ibu Rumah Tangga, Praktis dan Mudah Dikendarai
- 
            
              Toyota Pamerkan Land Cruiser FJ Terbaru di Japan Mobility Show 2025