Suara.com - Dalam pengmbangan mobil pintar dan mobil swakemudi, hak paten teknologi telekomunikasi seluler memang menjadi sangat krusial. Pasalnya, industri otomotif membutuhkan koneksi untuk menghubungkan sistem mobil dengan perangkat lain. Kebutuhan ini telah menghadirkan friksiantara perusahaan telekomunikasi Nokia dengan perusahaan mobil Daimler AG.
Dikutip dari kantor berita Antara, akhirnya Daimler AG menyetujui untuk membayar Nokia atas lisensi paten teknologi telekomunikasi seluler. Kesepakatan baru itu menjadi akhir dari sengketa paten kedua perusahaan yang diadukan ke Komisi Eropa.
Berdasarkan perjanjian yang disepakati ini, Nokia membuat lisensi teknologi telekomunikasi seluler untuk Daimler AG dan menerima pembayaran sebagai imbalannya.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan semua litigasi yang tertunda, termasuk pengaduan perusahaan mobil dari Jerman itu terhadap perusahaan telekomunikasi asal Finlandia ke Komisi Eropa. Ketentuan perjanjian tetap rahasia sebagaimana disepakati antara kedua pihak.
Sebelumnya, Nokia yang menghasilkan 1,4 miliar euro (1,7 miliar dolar Amerika Serikat) dalam pendapatan lisensi setiap tahun, dan Daimler AG melakukan gugatan via pengadilan Jerman dalam beberapa tahun terakhir, dengan situasi beragam.
Nokia menginginkan Daimler AG membayar royalti untuk teknologi yang digunakan dalam sistem navigasi, komunikasi kendaraan dan mobil swakemudi. Lantas menyebutkan pemasok mereka harus membayar sebagai gantinya, yang dapat mengurangi biaya untuk pemegang paten.
Perjanjian yang diumumkan bersama pada Selasa (1/6/2021) ini menandai kemenangan untuk Nokia yang pada April lalu berhasil mencapai kesepakatan dengan Lenovo China. Pembuat PC terbesar di dunia itu akan melakukan pembayaran keseimbangan bersih dan menyelesaikan semua litigasi yang tertunda dengan Nokia.
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Dua Karyawan PT WKM Dituntut 3,5 Tahun Bui Buntut Sengketa Lahan Tambang di Maluku Utara
-
HMD Diprediksi Siap Terjun ke Pasar Laptop, Kembangkan Chromebook Model Flip
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Kolaborasi Indosat, Nokia, dan NVIDIA Bikin Teknologi AI Makin Dekat dengan Pengguna
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya
-
Motor Terendam Banjir Perlu Penanganan Khusus, Berikut Langkah yang Perlu Diperhatikan
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025
-
Sobat Gaji UMR Merapat, Ini 5 Rekomendasi Mobil untuk Harian: Dari Opsi Aman hingga Brand Eropa
-
4 Model Honda Brio Bekas Budget Rp80 Jutaan, Ideal Jadi Mobil Pertama