Suara.com - Renault Samsung Motors Corporation, bagian dari perusahaan otomotif Renault S.A memberikan pernyataan pada Senin (19/7/2021) bahwa satu-satunya pabrik mereka di Korea Selatan akan berhenti berproduksi sementara waktu. Adapun penyebabnya adalah kekurangan suku cadang yang belakangan ini menghantui industri otomotif seluruh dunia: chip semikonduktor.
Dikutip Suara.com dari kantor berita Yonhap, Renault Samsung menghentikan aktivitas pabrik Renault Samsung yang berlokasi di Busan, 453 km selatan Seoul, ibu kota Korea Selatan mulai hari ini hingga besok. Demikian disampaikan juru bicara perusahaan itu.
Bagi perusahaan patungan dua negara ini, situasi aktivitas pabrik ditangguhkan akibat kekurangan chip global baru terjadi sekali.
Namun untuk persoalan lain, pada Mei, perusahaan menutup sementara pabrik karena serikat pekerjanya melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan upah yang mestinya dibayarkan pada 2020 karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Kekinian, perusahaan dan serikat pekerjanya belum menandatangani kesepakatan upah untuk 2020.
Sementara itu, di awal tahun, Renault Samsung memasuki manajemen darurat setelah melaporkan kerugian operasional sebesar 70 miliar won atau sekira 61 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada 2019. Situasi ini pertama kali terjadi dalam delapan tahun.
Perusahaan mengumumkan rencana untuk memotong jumlah eksekutif sebesar 40 persen dan gaji mereka sebesar 20 persen. Juga menawarkan program pensiun sukarela bagi seluruh karyawan.
Dalam sebuah pesan yang dikirim kepada karyawan pada Februari, Kepala Eksekutif Renault Samsung, Dominique Signora mengatakan restrukturisasi "tidak terhindarkan" untuk kelangsungan hidup perusahaan di tengah pandemi dan permintaan yang lebih rendah untuk modelnya.
Sampai kini, produknya terbanyak adalah Renault Samsung SM6 atau Renault Talisman, SUV listrik Renault XM3, serta Renault Samsung QM6 atau dikenal sebagai Renault Koleos.
Baca Juga: Fase Praproduksi, Mobil Konsep Megane eVision Jadi Renault Megane E-Tech Electric
Tag
Berita Terkait
-
Resep Pajeon Makanan Korea, Ramai Di-recook setelah Drama Bon Appetit Your Majesty
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
Automechanika Jakarta 2026 Siap Digelar, Indonesia Jadi Pusat Perhatian Industri Otomotif Global
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Terpopuler: Pajak Balik Nama akan Digratiskan? Intip Isi Garasi Ketum PPP
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah