Suara.com - Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kandungan Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi akan membuat mesin kendaraan lebih sehat dengan pengeluaran pembelian BBM lebih hemat.
Demikian dipaparkan pengamat otomotif Dr Yannes Martinus Pasaribu sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.
Ia juga menyatakan bahwa BBM berkualitas menciptakan pembakaran yang sempurna di ruang mesin, sehingga BBM untuk pembakaran semakin hemat dengan tingkat polusi tidak banyak.
"Intinya, semakin tinggi oktan jika dipadu dengan mesin yang kompatibel, yaitu mesin berkompresi tinggi, maka penggunaan BBM dapat lebih hemat serta menghasilkan polusi lebih rendah," jelas dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dalam siaran pers, Sabtu (31/7/2021).
"Logikanya, semakin sedikit bensin yang dibakar akan semakin sedikit polusi yang dihasilkan. Semakin sempurna pembakaran di mesin, semakin sedikit pula polusi yang dihasilkan," jelas Yannes Martinus Pasaribu.
Sebagai gambaran, rasio kompresi mesin-mesin kendaraan modern berbahan bakar bensinkini sudah berada di antara 9:1 sampai 10:1. Bahkan ada yang mencapai 14:1.
Semakin tinggi kompresi mesin, maka campuran bahan bakar dan udara akan semakin padat dan semakin sedikit emisi gas buangnya.
"Semakin sempurna pembakaran yang dihasilkan," tandas Yannes Martinus Pasaribu.
Pada mesin kendaraan keluaran baru, juga dipasang injektor sebagai pengganti karburator.
Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Makin Laku Saat Pandemi, Laba LG Chem Melonjak
"Hal itu untuk menghasilkan pengabutan yang lebih halus dan mampat pada ruang bakar dengan tingkat kestabilan partikel dan densitas yang semakin baik," jelasnya.
Namun sebaliknya,mesin kompresi tinggi yang umumnya digunakan mobil terbaru, ledakan apinya juga tinggi. Jika dipaksakan pakai BBM oktan rendah, ditambah busi tipe panas, akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Di mana BBM akan terlalu cepat terbakar sebelum terpercik api dari busi.
"Ini akan menimbulkan knocking pada mesin, jika berkepanjangan akan terjadi penumpukan kerak di ruang bakar mesin. Akibatnya kendaraan menjadi tidak bertenaga, boros BBM, dan overheating. Ujung-ujungnya mesin akan semakin cepat rusak," pungkas Yannes Martinus Pasaribu.
Berita Terkait
-
RI Masih Bergantung Impor BBM dari Afrika Hingga Timur Tengah
-
Cuma Rp40 Juta Sudah Dapat SUV Mewah? Bongkar Tuntas Harga Bekas Nissan Terrano dari Tahun ke Tahun
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
-
Alphard Kemahalan? Intip Dulu 4 Fakta Mobil Bekas Freed: Nyaman, Pajaknya Mendingan!
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Harley-Davidson X440T Terbaru Berapaan? Tengok Harga Moge Murah Rasa Premium Ini
-
Fitur Premium Yamaha NMAX Turbo yang Relevan dengan Generasi Muda
-
Update Harga Mobil Listrik BYD Desember 2025: Atto 3 Superior Tak Lagi Dijual?
-
Harga Honda BeAT Terbaru Akhir Tahun: Mulai Rp 18 Jutaan, Iritnya Bikin Hati Senang
-
5 Rekomendasi Oli Motor Matic yang Tahan Lama dan Bikin Mesin Awet
-
5 Mobil Imut Rp 60 Jutaan Cocok untuk Ibu-ibu Antar Anak Sekolah
-
Sektor Logistik Tumbuh Pesat, Isuzu Perkuat Dominasi Pasar Kendaraan Komersial di 2025
-
Karimun Kotak Tetap Eksis, Harga Ekonomis Senilai Motor Matic dan Siap Libas Macet
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika
-
Riset Ungkap Fakta Adopsi Mobil Listrik Indonesia Masih Didominasi Kalangan Tertentu