Suara.com - Renault berada di tengah-tengah rencana perubahan haluan multi-tahun yang bertujuan untuk meningkatkan margin keuntungan dan memecah bisnis kendaraan listrik (EV) serta mesin pembakaran konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE).
Pasalnya, perusahaan yang menjalin kemitraan dalam Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi ini tengah berusaha mengejar saingan di sektor mobil listrik seperti Tesla dan Volkswagen.
Dikutip dari kantor berita Antara, langkah untuk menjual 34 persen saham di Renault Korea Motors seharga 264 miliar won atau sekira 207 juta dolar Amerika Serikat (AS) terjadi beberapa minggu setelah media melaporkan bahwa Renault, pemegang saham teratas di Nissan Motor, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sahamnya di perusahaan Jepang.
Renault Korea Motors akan menerbitkan 45,4 juta saham dengan harga 5.818 won per saham ke unit Geely, Centurion Industries Ltd, kata kedua perusahaan dalam sebuah pernyataan, Selasa (10/5/2022).
Renault memiliki 80 persen dari unit itu pada akhir tahun lalu. Sisanya dimiliki oleh perusahaan kartu kredit Samsung Card, yang mengatakan pada Desember bahwa mereka bermaksud untuk menjual sahamnya di unit ini, tetapi tidak ada rincian detail.
Alasan Renault atas penjualan lebih dari sepertiga unitnya di Korea ke Geely Automobile Holdings China, adalah bermaksud mengalihkan modal pembuat mobil Prancis itu untuk berinvestasi di pasar domestik dan bisnis listriknya yang tertinggal.
Geely dan Renault mengumumkan kemitraan pada Januari 2021 untuk mengembangkan jajaran kendaraan hibrida di pasar Korea Selatan dan luar negeri, yang diproduksi di pabrik Renault di Busan.
Pasar Korea Selatan, yang didominasi oleh juara lokal Hyundai Motor dan Kia Corp, terkenal sulit ditembus oleh pembuat mobil. Termasuk General Motors dan SsangYong Motor, yang sekarang dimiliki oleh Mahindra & Mahindra India.
Baca Juga: Terkendala Pasokan dari Perusahaan Pendukung, Tesla Tangguhkan Produksi di Gigafactory Shanghai
Berita Terkait
-
Hyundai Pastikan Bawa Mobil Listrik Baru ke Indonesia di Sisa 2025
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Charger Gun Neta V-II Sering Nyangkut, Begini Cara Mengatasinya
-
Bak Bumi dan Langit, Harga Jual Mobil Listrik vs Kendaraan Bensin Bikin Ngilu, 60 Persen Setahun
-
Bergabung dengan Sejumlah Merek Otomotif Asal China, Geely Memulai Perakitan Lokal di Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Hyundai Pastikan Bawa Mobil Listrik Baru ke Indonesia di Sisa 2025
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Y-Connect Serasa Kuno, Pesaing Yamaha NMAX Ini Punya Fitur Lebih Canggih
-
7 Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Bahan Gorengan: Harga Melambung Tembus 100 Persen
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish
-
Penjualan Motor Listrik Melejit di 2025, Angkanya Bikin Kaget