Suara.com - Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jawa Timur tengah melakukan kajian atas kenaikan tarif parkir on street (on-street parking) atau tepi jalan. Tujuannya memastikan kebutuhan parkir lebih besar manfaatnya ataukah justru menimbulkan dampak kemacetan.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru di Surabaya, Kamis (12/1/2023) menyatakan bahwa parkir tepi jalan menjadi salah satu pendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Tentunya dari sisi PAD memang baik, akan tetapi dari segi kelancaran lalu-lintas harus dipertimbangkan karena tidak semua parkir akan memberikan dampak positif. Hambatan samping menjadi dampak negatif," jelas Tundjung Iswandaru.
Ia menandaskan bahwa keberadaan parkir tepi jalan harus diperhitungkan dengan berapa kerugian pengguna jalan raya. Yaitu akibat dampak yang ditimbulkan karena kemacetan. Oleh sebab itu, parkir tepi jalan seharusnya tarifnya lebih mahal dari parkir yang tersedia di gedung dan halaman.
"Harus dibesarkan parkirnya, jangan Rp 5.000. Kalau bisa Rp 7.000, supaya orang kalau mau parkir yang murah bisa memilih di gedung. Kalau di pinggir jalan parkirnya (dibuat) mahal supaya jalannya terjaga untuk orang-orangnya," tukas Tundjung Iswandaru.
Oleh sebab itu, Dishub Surabaya juga berencana menerapkan Transport Demand Management (TDM) di beberapa lokasi. Langkah ini bertujuan untuk pengendalian kendaraan pribadi sekaligus mencegah kemacetan dengan membatasi parkir di tepi jalan.
"Misal parkir boleh di Jalan Tunjungan, kalau mau parkir di Gedung Siola murah, kalau di Jalan Tunjungan mahal. Biar orang itu cuma sebentar saja kemudian pergi dan tidak menimbulkan macet," ujar Tundjung Iswandaru mencontohkan.
Ketika ditanya kapan kenaikan tarif parkir tepi jalan mulai diterapkan, ia menyatakan belum dapat memastikan. Namun, sekarang ini pihaknya terus mengkaji terkait rencana kenaikan tarif parkir tepi jalan.
"Ini kami kaji dulu karena berimbas terhadap PAD parkir juga," kata Tundjung Iswandaru.
Sebagai catatan, saat ini terdapat 1.200 titik parkir tepi jalan yang tersebar di beberapa wilayah Kota Surabaya. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya di saat pandemi COVID-19, yaitu 700 titik lokasi.
Keberadaan parkir on street ini berdampak besar terhadap penerimaan PAD Kota Surabaya. Seingga Dishub Surabaya akan terus berupaya untuk mengurangi pengendara parkir tepi jalan tanpa berimbas pada pengurangan terhadap PAD.
"Jadi yang benar kami larang parkir di badan jalan. Kami sediakan parkir di halaman atau di gedung. Harusnya kami tingkatkan nominalnya (tarif parkir), supaya titiknya berkurang, akan tetapi pendapatan (PAD) tetap," kata dia.
Berita Terkait
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Siapa Admin Wali Kota Surabaya yang Kini Mengundurkan Diri Gara-Gara Rekaman Suaranya Bocor?
-
Candaan Bocor saat Live, Admin Medsos Wali Kota Surabaya Minta Maaf dan Mengundurkan Diri
-
Diterpa Isu Korupsi, Jokowi Sebut Whoosh Bukan Proyek Cari Untung tapi Solusi Kemacetan
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga yang Bisa Buat Kondangan Ramai-ramai
-
Motor Listrik Polytron FOX 350 Resmi Meluncur, Mulai Rp 15 Jutaan
-
5 Mobil Bekas dengan Ground Clearance Tinggi, Cocok untuk Medan Berat
-
Hal Sepele yang Sering Diabaikan saat Memilih Mobil Bekas Sebagai Mobil Pertama
-
Fitur Keselamatan Mitsubishi Destinator yang Kantongi Lima Bintang di ASEAN NCAP 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lebih Murah dari Harga Nmax, Pilihan Sedan hingga MPV
-
Wuling Incar Segmen Mobil Keluarga Lewat Kehadiran Darion PHEV
-
7 Mobil Bekas untuk Anak Kuliah Budget Rp40 Jutaan, Sedan hingga City Car
-
5 Mobil Keluarga Bekas Harga di Bawah Rp80 Juta, Nyaman dan Muat Banyak
-
Harga CRF1100L Africa Twin Tembus Rp 647 Juta dengan Pilihan Warna Baru