Suara.com - Kota Lama Semarang adalah salah satu destinasi pariwisata andalan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Sederet bangunan cagar budaya peninggalan Belanda di area yang kondang disebut sebagai The Little Amsterdam itu tampil apik dan menarik. Antara lain Gereja Blenduk, Gedung Marba, masih banyak lagi. Sangat Instagramable dalam istilah kekinian, bisa dijelajahi berjalan kaki, dan berkendaraan atau aktivitas lalu-lintas.
Dikutip dari kantor berita Antara, Dinas Perhubungan Kota Semarang menyebutkan pembatasan arus kendaraan bermotor di ruas-ruas jalan di kawasan Kota Lama akan ditingkatkan. Tujuannya untuk menjaga kelestarian bangunan cagar budaya di zona bersejarah itu.
"Memang di sini, Kota Lama, bangunan akan rentan rusak manakala getaran yang ditimbulkan dari kendaraan yang melintas," jelas Danang Kurniawan, Sekretaris Dishub Kota Semarang di Semarang, Selasa (17/1/2023).
Sehingga beberapa ruas jalan yang semula bisa dilalui kendaraan juga sudah dipasangi pion beton, dan dilakukan rekayasa lalu lintas searah di beberapa ruas sehingga membatasi kendaraan yang masuk.
Menurut Danang Kurniawan, upaya untuk mengurangi arus kendaraan di Kota Lama Semarang sudah dilakukan dengan dua langkah, yakni pelarangan kendaraan di ruas jalan tertentu dan ruas jalan yang arus kendaraannya dibatasi.
"Ada ruas tertentu yang memang kami larang, dan kedua kami batasi. Kami berikan contoh, ketika "car free day" dan "car free night" mulai kami terapkan. Nanti pasti akan bertambah ruas-ruas seperti ini," tandasnya.
"Untuk kawasan Kota Lama memang sebenarnya banyak jalan yang kami siapkan sebagai area pejalan kaki. Kami mau mengurangi akses untuk kendaraan, mobil penumpang," ujar Danang Kurniawan.
Di Jalan Letjen Suprapto yang menjadi pintu masuk Kota Lama sudah dipasang portal yang membuat kendaraan dengan tinggi di atas 2,1 m tidak bisa melintas, selain larangan kendaraan berbobot di atas 3 ton.
Danang Kurniawan menjelaskan kawasan Kota Lama Semarang akan disiapkan banyak akses untuk pedestrian atau pejalan kaki. Sehingga akan lebih nyaman dikunjungi sebagai destinasi wisata.
Baca Juga: Promosikan Pariwisata, Pemkab Sukabumi Ajak Komunitas Otomotif
"Kami terus menciptakan kawasan area pejalan kaki yang ramah dan aman, kemudian akan kawasan yang disediakan kendaraan tidak berbasis listrik, atau rute untuk sepeda," lanjutnya.
Selain itu, akses transportasi umum juga akan dibenahi secara lebih baik sehingga saling terkoneksi, misalnya menghubungkan stasiun yang ada dengan kawasan Kota Lama.
Bahkan, halte-halte Trans Semarang yang ada akan dihitung ulang agar penempatannya semakin efektif dalam melayani penumpang.
"Kami survei asal tujuan. Jadi, nanti halte-halte itu di mana penempatannya yang efektif untuk penumpang. Jadi, mereka tujuannya di mana, turun di mana. Dari halte itu mau nyambung ke mana sudah ada yang 'connect'," tutup Danang Kurniawan
Berita Terkait
-
Jembatan Tertinggi di Dunia Dibuka: Perjalanan 2 Jam Jadi 2 Menit
-
Jakarta 'Lumpuh', Gubernur Pramono 'Semprot' Lambatnya Perbaikan Gerbang Tol Imbas Demo
-
Sri Mulyani Nostalgia Masa-masa 'Perjuangan' Usai Lepas Jabatan Menteri Keuangan
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Jaecoo Fokus Pasar PHEV untuk Pasar Indonesia
-
Terpopuler: Swasta Ogah Beli BBM Pertamina, Bioetanol Jadi Momok
-
Geger Skutik Adventure! Kove ADX 180 Datang, Jegal Honda ADV160 dengan Harga Miring?
-
Polytron G3 vs G3+: Mana Mobil Listrik yang Lebih Worth It? Spesifikasi Lengkap dan Harga Terbaru!
-
Panduan Lengkap Motor Listrik Polytron: Pilih FOX-S, FOX-R, Evo, atau Trex? Cek Harga dan Spek!
-
Naksir Access 125? Intip Dulu Harga Motor Suzuki Oktober 2025
-
Apa Saja Mobil Deddy Corbuzier? Ini Isi Garasinya
-
Apa Itu Bio Etanol? Bahan Bakar yang Diklaim Bisa Bikin Pertalite Naik Kasta Jadi Pertamax
-
Penjualan BYD Merosot untuk Pertama Kali di Tengah Gempuran Perang Harga
-
Nissan Terindikasi Siapkan Penantang Honda HR-V dan Toyota Corolla Cross