Suara.com - Uji emisi kendaraan utamanya roda empat atau mobil bertujuan menilai jumlah polutan yang dikeluarkan via knalpot. Perangkat menganalisa gas buang untuk mengetahui kadar hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida, serta molekul partikulat.
Molekul-molekul ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan kabut asap, hujan asam, dan masalah pernapasan.
Dikutip dari Performance Honda Store Amerika Serikat, bila hasil uji emisi menunjukkan mobil mengeluarkan polutan yang berlebihan, sebaiknya pemilik melakukan perbaikan atau modifikasi untuk mengurangi emisi.
Bagi sebagian besar kendaraan, uji emisi cepat dan mudah dilakukan. Namun, mobil yang lebih tua atau tidak dirawat dengan baik mungkin memerlukan perbaikan yang lebih ekstensif untuk memenuhi standar.
Kewajiban sebuah mobil mengikuti uji emisi didasarkan undang-undang untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berikut keuntungan bagi mobil mengikuti uji emisi:
Ikut meningkatkan kualitas udara
Polusi udara merupakan masalah besar, dan kendaraan merupakan kontributor utamanya. Menguji kendaraan membantu mengurangi jumlah polusi yang dihasilkan.
Memastikan kendaraan berjalan dengan baik
Uji emisi yang gagal biasanya berarti ada yang tidak beres dengan mobil itu. Dengan memperbaikinya, bisa membantu meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakarnya.
Bisa menghemat pengeluaran atau mencegah kantong bolong
Kendaraan yang mengeluarkan polutan tingkat tinggi memerlukan biaya operasional yang lebih besar. Bisa hemat uang dalam jangka panjang dengan menguji dan memperbaiki kendaraan kita.
Meningkatkan efisiensi bahan bakar
Kendaraan yang berjalan dengan baik akan menggunakan lebih sedikit bahan bakar dan menghasilkan lebih sedikit emisi.
Menghindari denda
Berita Terkait
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
3 Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, DPRD Panggil Manajemen dan Gubernur Janji Evaluasi
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
Terkini
-
Suzuki Access 125 Segera Debut di IMOS 2025, Siap Jadi Penantang Yamaha Grand Filano
-
5 Mobil Off-Road Bekas yang Nilainya Awet, Cocok untuk Investasi
-
New XL7 Hybrid Alpha Kuro Pertegas Tampilan Elegan Sebuah SUV Keluarga
-
Alternatif Pajero Sport? Ini 5 Mobil Bekas Murah yang Tetap Perkasa
-
Hyundai Ioniq 5 Kena Sial Beruntun, Suspensi Goyang Disusul Mogok Mendadak di Jalanan
-
Mau Beli Pajero Sport Bekas Tahun Muda? Cek Harga Terbarunya di Sini
-
Mengapa Strobo dan Sirine Dijual Bebas di Indonesia? Ini Aturannya
-
Misteri Logo Ganda Honda Terkuak: Mana yang Asli, Mana yang Legendaris?
-
Terpopuler: Pajero Sport Versi Hemat, SUV Baru Mitsubishi Ekstra Power
-
Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Kena Isu, Suspensi Goyang Bikin Ragu?