- Contoh Sukses Vietnam: VinFast membuktikan merek lokal bisa menjadi raja otomotif di negeri sendiri.
- Ambisi Indonesia: Presiden Prabowo canangkan proyek mobil nasional yang siap mengaspal dalam tiga tahun.
- Tantangan & Peluang: Mampukah Indonesia belajar dari strategi VinFast untuk mendobrak dominasi asing?
Sementara itu, proyek mobil nasional Indonesia tampaknya masih berada di persimpangan jalan.
Pertanyaan besar masih menggantung: apakah akan fokus pada EV yang teknologinya terus berkembang, meracik formula mobil hybrid, atau justru menempuh jalur konvensional demi menekan harga jual di awal?
Selanjutnya adalah kekuatan ekosistem di belakangnya.
Keberhasilan VinFast tidak lepas dari sokongan Vingroup, sebuah konglomerat raksasa yang memberikan pondasi bisnis yang kokoh dari hulu ke hilir.
Indonesia, di sisi lain, harus membangun sinergi ini dari awal, membutuhkan kolaborasi solid antara BUMN seperti Pindad, sektor swasta, dan pusat riset.
Tantangan ini juga merembet ke ranah desain. Jika VinFast berhasil melahirkan VF 3 yang ikonik untuk pasar urban, Indonesia punya pekerjaan rumah besar untuk mentransformasi DNA Pindad Maung yang gagah di medan militer menjadi sebuah mobil keluarga yang nyaman dan memikat hati konsumen umum.
Pelajaran terakhir, dan mungkin yang paling menentukan, adalah merebut kepercayaan pasar.
VinFast berhasil memanfaatkan sentimen kebanggaan nasional, mengubahnya menjadi antusiasme pembelian yang nyata.
Bagi mobil nasional Indonesia, tantangannya jauh lebih berat karena harus membongkar loyalitas konsumen yang telah puluhan tahun tertanam pada merek-merek Jepang.
Baca Juga: Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
Di sinilah strategi pemasaran yang cerdas dan jaminan kualitas produk menjadi kunci mutlak untuk membangun kepercayaan, bukan hanya mengandalkan label "karya anak bangsa" semata.
Mampukah Indonesia Menjawab Tantangan?
Jawabannya terletak pada eksekusi. Rencana ambisius dan dukungan penuh pemerintah adalah modal awal yang sangat baik.
Namun, belajar dari Vietnam, kesuksesan tidak datang dari sentimen nasionalis semata.
Dibutuhkan produk yang kompetitif, strategi pasar yang cerdas, dan kemampuan membangun ekosistem dari hulu ke hilir.
Jika Indonesia mampu meramu semua elemen ini, bukan tidak mungkin mimpi melihat mobil karya anak bangsa mendominasi jalanan akan menjadi kenyataan, persis seperti yang telah ditunjukkan oleh VinFast di Vietnam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
3 Rekomendasi Mobil Harga Rp20 Jutaan, Saatnya Pensiun dari Honda Scoopy dan Vario
-
8 Merek Mobil Listrik China Gagal Total, Mimpi Jadi Tesla Berakhir Jadi Debu Jalanan
-
Mitsubishi Fuso Rilis Fighter X FN 61 FSL, Topang Produktivitas Bisnis Sektor Logistik
-
Honda BeAT Menggoda Di DBL Series Yogyakarta, Gaji UMR Bisa Langsung Bawa Pulang Langsung
-
Rekomendasi Mobil Dimensi Kecil, Tapi Tetap Nyaman untuk Para Perempuan
-
Spesifikasi dan Harga Mobil Maung, Prabowo Perintahkan Dipakai Menteri saat Hari Kerja
-
Rekomendasi Mobil Hatchback yang Cocok Untuk Anak Muda Harga Rp 300 Jutaan
-
Spesifikasi Lamborghini Huracan, Sports Car Termewah Doni Salmanan yang Dilelang KPK
-
Chery Perkenalkan T1TP Concept, Inovasi Multi-SUV 7 Kursi Pertama Dunia di Brand Night 2025
-
BYD Tersandung Skandal Penyimpanan Mobil Ilegal, Hampir Dua Ribu Unit Berada Dalam Pemantauan