Suara.com - Fenomena motor brebet hingga mati total belum lama ini telah menghantui beberapa wilayah di Pulau Jawa, khususnya daerah Jawa Timur. Pengendara mengeluhkan kendaraan mendadak menjadi seperti itu, setelah melakukan pengisian bahan bakar Pertalite pada SPBU.
Berdasarkan penelusuran, akibat dari munculnya wabah motor brebet maupun mati total, membuat bengkel jadi kebanjiran order. Sehari bisa puluhan motor ditangani, hal tersebut terus berulang sejak hari Jumat, 24 Oktober 2025.
Jauh sebelum kabar ini santer berhembus, Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan terkait penggunaan BBM subsidi jenis Pertalite. Tujuan utamanya supaya pemberian subsidi tepat sasaran.
Meskipun begitu, bahan bakar Pertalite sebenarnya sudah menjadi andalan pengendara motor. Karena dari sisi harga memang terjangkau.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua motor cocok diisi bahan bakar Pertalite. Kalau tetap bersikeras melakukan pengisian pakai bahan bakar tersebut, perlahan tapi pasti permasalahan mesin akan muncul.
Kriteria Motor yang Tidak Cocok Dikasih Pertalite
Sebenarnya, motor keluaran saat ini masih bisa menggunakan Pertalite. Namun, perlu digaris bawahi bahwa ada spesifikasi kendaraan yang tidak compatible diisi pakai BBM jenis tersebut.
Hal utama yang perlu dipertimbangkan saat pengisian bensin yaitu spesifikasi motor, biasanya penentunya berupa rasio kompresi mesin kendaraan roda dua.
Ketika Anda membeli unit motor baru, penjual langsung memberikan brosur yang berisikan spesifikasi kendaraan bersangkutan. Item pengatur jenis bensin adalah rasio kompresi, biasanya sudah terlihat dalam brosur.
Baca Juga: Pertamina Buka Posko di Jatim: Ini Tata Cara Klaim Biaya Perbaikan Mesin
Rasio kompresi berupa angka tertentu, yang mana berfungsi untuk menentukan jenis bensin. Entah membutuhkan bensin Premium, Pertalite, Pertamax maupun BBM selain dari Pertamina.
Pemilik kendaraan juga memeriksa rasio kompresi menggunakan bantuan website resmi Agen Pemegang Merek (APM).
Dengan kata lain, motor yang tidak cocok menggunakan Pertalite biasanya sepeda motor kapasitas mesin 250 cc ke atas. Sebab, rasio kompresi mesinnya yang tinggi. Sehingga membutuhkan oktan lebih tinggi, supaya performa maksimal dan terhindar dari kerusakan.
Jika motor kompresi tinggi masih memakai bensin oktan rendah, maka bisa dipastikan mesin mengelitik, penumpukan kerak di sekitar ruang bakar. Kalau kondisi seperti itu, pemilik motor harus sering servis. Supaya performa mesin selalu handal.
Alasan Beberapa Motor Tidak Cocok Pakai Pertalite
Produsen motor telah menetapkan standar mesin sendiri di setiap tipe kendaraan roda dua yang diciptakan. Hal itu memaksa pengguna untuk benar-benar memahami batasan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Pertamina Buka Posko di Jatim: Ini Tata Cara Klaim Biaya Perbaikan Mesin
-
Sidak SPBU di Jatim, Bahlil Tindak Tegas Pertamina, Jika Benar Distribusikan BBM Tak Layak Edar!
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
Tinjau SPBU di Jatim, Kementerian ESDM Lakukan Uji Sampel BBM: Hasilnya Tidak Ada Kandungan Air
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
5 Motor Bebek Terbaik 2025 Paling Irit Bensin dan Tahan Banting
-
5 Cara Cek Mesin Mobil Bekas bagi Orang Awam, Percaya Diri Tanpa Sewa Jasa Inspeksi
-
Berapa Pajak Mobil Bekas Suzuki XL7 Hybrid? Intip Harganya sebelum Beli
-
Tim Master Racing Crew Juara Nasional ITCR 1500 Buktikan Kualitas Cairan Pendingin di Mandalika
-
Mobil Super All In One Protection Hadir dengan Standar API SQ, Bikin Mobil Hemat BBM
-
Stop Produksi Malah Dicari, Segini Harga Honda Jazz 2016 di Tahun 2025 Lengkap dengan Pajak
-
5 Motor Bekas Moge Murah untuk Pemula Penggemar Motor Besar, Suara 4 Silinder Mulai Rp 30 Jutaan
-
Yamaha Pantau Pasar Skutik 125 cc saat Honda Vario Mulai Tebar Ancaman
-
Butuh SUV Tangguh Buat Keluarga? Lirik Mitsubishi Pajero Sport 2020 Bekas, Pajak Cuma Segini
-
3 Rekomendasi MPV Diesel Bekas di Bawah Rp100 Juta, Terkenal Bertenaga dan Kabin Lega